Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Jangan Takut "Move on", Susullah Kebahagiaan yang Sudah Menunggumu

Diperbarui: 22 September 2016   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengatakannya memang mudah, tapi tidak banyak yang lalu berhasil melakukannya : Move on.

[caption caption="www.playbuzz.com"][/caption]Baru kali itu, saya melihat ada yang beda dari foto profil akun medsosnya. Biasanya terlihat sosoknya sendiri saja, tapi ini kok ada penampakan makhluk cantik. Hmmm...

"cieeeee....dah ada cewek.."
"hehehee...curhat dong.."

Dibalik "hehehe"-nya ada berita bahagia, sedang dipinta "curhat dong" ada yang akan dia ceritakan. Meski saya tidak berhadapan langsung dan melihat raut wajahnya, saya adalah peramal yang baik. Sepertinya bunga-bunga bermekaran disana, harumnya sampai disini.

Laki-laki dan perempuan, sama saja!
Saya pernah mengira bahwa laki-laki cenderung akan lebih cepat berpindah hati. Tetapi nyatanya salah, karena laki-laki pun ada yang merasakan sulitnya berpindah. Dan sederhananya jadi simpulan, bahwa kecepatan move on ternyata tidak bergantung pada jenis kelamin.

Contoh nyata adalah teman saya sendiri. Ya, dia laki-laki yang ternyata harus merasakan betapa susah payahnya untuk bisa keluar dari jeratan "cinta" yang harus dia perjuangkan sendirian. Dan meski tahu posisinya seperti itu, dia masih saja bertahan.

Memang nyatanya selalu percuma menasehati sesorang yang masih ingin berjuang padahal sebenarnya dia juga sadar tidak mungkin. Sebagai teman, kemudian saya hanya bisa menjadi pendengar yang baik dan sesekali saran yang masuk akal harus saya jejali di pikirannya. Padahal..

Dunia ini Ramai, Tidak Hanya Dia Satu-satunya
Dari segi fisik,  nampaknya tidak punya masalah yang berarti. Ditambah dengan sifatnya yang baik, rasanya tidak susah untuk mencari yang lebih. Apalagi melihat tumpangannya yang macho dengan motor cowoknya dan terkadang mobil. Tetapi, begitulah kalau sudah atas nama cinta, terasa dialah satu-satunya.

Penolakan demi penolakan meski secara tak langsung sering dia terima, tapi tetap juga dia masih bertahan. Kemungkinan alasannya hanya dua, dia memang masih cinta atau takut kesepian saja,dugaan sementara.

Habis Galau Terbitlah Move on
Tiap diingat justru menjadi galau. Begitu keluhan yang dia sampaikan setiap dia ingat betapa perjuangannya selama ini tidak juga menghasilkan apa yang dia inginkan.

Memang, cara paling ampuh dalam kasus ini adalah melupakan dan menerima hati yang baru. Membuka kesempatan untuk seseorang yang lain. Meski sulit dibayangkan, maka jangan dibayangkan,lakukan!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline