Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Pindah itu Mudah, tapi Tidak Kenangannya

Diperbarui: 3 Agustus 2016   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://unwallpapers.com/

Bukan kali pertama,memang. Tapi rasanya kok selalu berbeda-beda. Soal Pindah-berpindah.

1/

Pindah yang pertama sangat mudah. Bawaan saya ringan karena  tak banyak yang harus saya kemas. Terbukti juga saat ditimbang, keinginan untuk pindah lebih berat bobotnya. Pantas, sebulan saja bertahan sudah mengagumkan.

2/

Kedua, mulai kembali belajar menjadi betah . Ah, sepertinya kenangan cocok bertumbuh. Dan benar saja,kan. Makin lama makin ramai, menumpuk. Tapi, untungnya masih bisa saya tata. Karena hampir menuju satu tahun, ada yang harus dilanjutkan, tapi bukan disini.

3/

Tiga, kembali asing. Saya bingung harus letakkan dimana kenangannya. Menuju tiga bulan masih sama. Saya putuskan untuk tidak tinggal diam. Kenangan harus dihidupkan kembali kalau tidak lama-lama mati.

4/

Empat, disinilah saya sekarang. Tempat di mana kenangan tumbuh subur  di tiap sudutnya. Pernah sekali-kali saya bereskan karena terlalu berantakan.  Rupanya kenangan jadi lebih banyak daripada barang yang saya bawa . Wajar sih, karena hampir lebih dua tahun saya biarkan kenangan menjadi dirinya.

***

Ketika harus bertemu dan berurusan dengan yang namanya pindah, yang membuatnya jadi berat bukan barang-barangnya tapi kenangan yang meminta macam-macam ; ada yang tetap mau tinggal ,  ikut dibawa atau rela dibersih-bereskan.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline