Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Alasan di Balik "Mengapa Saya Mengantuk Setelah Makan"

Diperbarui: 14 Juni 2016   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: delfi.lt

“Habis makan kok malah ngantuk ya”. Pernah mengeluh seperti itu? Setelah perut terisi justru giliran mata yang minta dipejam. Tenang, ternyata kamu tidak sendiri. Coba tanya orang di dekatmu, dia pasti juga pernah merasakan hal yang sama. #cie (Eh ,tolong dibagian ini jangan baper ya)

Merasa kantuk setelah makan adalah hal yang normal bagi siapa saja (kecuali pasien dengan penyakit tertentu misal diabetes). Istilah dari kejadian ini bisa juga disebut dengan post-meal phenomenon. Saat bulan puasa seperti sekarang, keluhan ini bisa meningkat terutama saat berbuka puasa. Sebabnya banyak dari kita yang tak sadar apa yang kita makan dan dalam porsi yang besar.

Inilah Kronologisnya
Setelah kita makan, gula darah tubuh akan mengalami peningkatan. Hal ini dapat terjadi karena makanan yang kita makan dipecah menjadi glukosa. Untuk menyeimbangkan gula darah yang naik, sel beta pankreas memberikan perintah pada hormon insulin untuk membawa gula dari peredaran darah masuk ke dalam sel agar dapat digunakan sebagai energi atau disimpan.

Hormon insulin yang beredar dalam darah juga dapat merangsang penyerapan asam amino (bentuk sederhana dari protein), di antaranya adalah tryptophan –asam amino esensial yang kita peroleh dari makanan tertentu-. Tryptophan ini akan beredar di darah dan dapat menuju otak. Di otak, tryptophan diubah menjadi hormon serotonin. Hormon ini yang membuat kita merasa bahagia dan merasa puas saat makan. Efek lainnya adalah serotonin atau disebut juga hormon kebahagian juga diketahui dapat berperan dalam menyumbang rasa kantuk.

Selain serotonin, ada juga hormon lain bernama melatonin. Melatonin adalah hormon yang dapat membantu mengatur berbagi fungsi tubuh, termasuk siklus tidur. Memang, melatonin ini tidak dilepaskan karena makan, tetapi makanan dapat mempengaruhi produksi hormon tersebut. Makanan yang dapat meningkatkan hormon melatonin diantaranya adalah nasi, pisang, jeruk, nanas, dan tomat. Makanan yang mengandung melatonin sangat bermanfaat bagi seseorang yang mengeluh insomnia (susah tidur)

Coba Mulai Cek Makananmu
Makanan apa yang kita makan ternyata juga memengaruhi rasa kantuk itu bisa terjadi. Terlalu banyak makanan yang mengandung karbohidrat terutama bentuk sederhana (misal nasi, mie, gula, madu) dapat menyebabkan lonjakan dan jatuhnya gula darah secara drastis. Akibat yang terjadi gula darah menurun (hipoglikemi), kemudian merasa lemas. 

Bisa juga karena konsumsi makanan tinggi protein (seperti telur, keju, ikan, dan juga tahu) yang mengandung asam amino tryptophan. Karena tryptophan adalah asam amino yang digunakan tubuh untuk membuat serotonin yang dapat menyebabkan rasa kantuk.

Karena Makan Memberi Energi, Bukan Rasa Lelah
Rasa kantuk yang muncul setelah makan bisa jadi tanda-tanda bahwa ada yang salah dari makanan yang dikonsumsi atau kombinasinya yang tidak lengkap (porsi karbohidrat, protein, lemak). 

Untuk itu pastikanlah konsumsi makanan yang seimbang termasuk sayuran dan buah, banyak minum air putih, kurangi makanan yang mengandung banyak gula, dan cobalah makan dalam porsi sedikit tapi sering. Melakukan aktivitas fisik juga mampu membantu keluhanmu. Jadi jangan iyakan keluhan kantukmu dengan tidur setelah makan, ya.

Kantuk setelah makan? Normal, kok. Karena tubuhmu merespon perubahan-perubahan biokimia yang disebabkan pencernaanmu. Tapi, jika keluhan ini terasa menggangu dan kamu merasa tak baik, coba datangi dokter kesayanganmu. Bisa jadi keluhan kantuk setelah makan yang berlangsung menunjukkan tanda-tanda masalah kesehatan lain seperti anemia, celiac disease, food intolerance sampai ganguan tidur (sleep apnea).

Jangan biarkan kantuk setelah makan, menghambat ibadahmu ya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline