Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Cincau, Sajian Buka Puasa yang Tak Hanya Menyegarkan

Diperbarui: 3 Maret 2017   04:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: dapursolo.com

Cincau yang kenyal, bercampur gurihnya kuah santan, manisnya gula jawa yang dicairkan, ditambah lagi dengan es-es batu yang ikut memeriahkan isi gelas. Siapa mau menolaknya?

Pemanfaatan cincau sebagai minuman sudah diketahui sejak lama. Setidaknya dari empat jenis cincau, dua diantaranya sangat familiar kita temui yaitu cincau hijau dan cincau hitam. Ya, cincau hitam biasanya sering kita jumpai sebagai campuran dalam es campur, di potong kotak-kotak. Sedang cincau hijau biasanya dicampur santan dan gula jawa.

Proses pembuatan jeli dari cincau ini cukup mudah dan dapat dilakukan di rumah. Caranya dengan meremas beberapa daun cincau yang ditambah dengan air, disaring, tunggu air perasaan cincau menjadi seperti agar/gel dan kemudian siap untuk dimakan deh. Oya, kata “cincau” ternyata berasal dari dialek Hokkian sienchau yang sering dilafalkan kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Di jawa sendiri cincau  dikenal dengan Camcao. Sebenarnya cincau adalah nama tumbuhan (Mesona spp) yang jadi bahan pembuatan gel.

Keberadaan cincau belakangan ini juga semakin nge-hits. Dibuktikan dengan munculnya berbagai penjual yang menjajakan cincau sebagai menu minuman mereka. Seperti Capcin, cappucino cincau, yang sempat berjamuran dimana-mana. Selain rasanya yang kenyal, dingin, enak di perut dan juga murah, cincau ternyata menyimpan berbagai manfaat lain.

Rendah Kalori dan Tinggi Serat

Siapa sangka ternyata daun ini mengandung zat makronutrien yang dibutuhkan tubuh, karbohidrat. Ya, itulah sebab mengapa cincau bisa berbentuk gel ketika bercampur air. Karbohidrat dalam daun cincau-lah mampu mengikat molekul-molekul air. Dalam 100 gram cincau hijau kurang lebih terkandung 122 kalori dan 6,23  gram serat.

Selain mengandung karbohidrat, cincau juga mengandung serat alami yang mudah dicerna tubuh. Seperti diketahui, serat sangat penting untuk proses pencernaan makanan dan juga mencegah timbulnya kanker usus. Serat dalam cincau termasuk serat larut air (soluble dietary fiber) yang dapat mengikat kadar gula dan lemak. Kabar baik bagi penderita Diabetes Mellitus tipe 2, jantung, stroke dan penyakit kardiovaskuler lainnya.

Cincau juga dapat dipilih bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan dan memiliki tekanan darah tinggi. Secara tradisional juga cincau dipercaya sebagai obat penurun panas, obat radang lambung, dan menghilangkan rasa mual.

Mengandung Vitamin dan Mineral

Kandungan vitamin dalam cincau hitam dan hijau hampir sama diantaranya adalah Vitamin A, Vitamin B1 dan juga C. Aktivitas antioksidan dari cincau juga diketahui lebih kuat dari vitamin E. Cincau hijau mengandung klorofil lebih tinggi yang dapat berfungsi sebagi antioksidan, antiradang, dan antikanker. Dari penelitian yang sudah dilakukan, ekstrak cincau dapat menurunkan sel kanker. Kandungan fosfor dan kalsium dalam cincau juga cukup banyak. Kedua komponen ini baik untuk pembentukan tulang dan gigi. Sekitar 100 miligram per 100 gramnya.

Cincau bisa jadi salah satu alternatif minuman pembuka puasa yang tak hanya menyegarkan tapi juga menyehatkan. Masih ada waktu hingga berbuka nanti untuk membuat sendiri di rumah. Selain karena mudah dibuat sendiri, cincau yang kita buat sendiri lebih higienis kan?

Selamat menunggu buka puasa.

Salam,

Listhia H Rahman




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline