[caption caption="tiaraskyblue.blogspot.com I pemandangan kota "][/caption]Pada sebuah kota, yang sama sekali belum pernah saya kunjungi sebelumnya, yang hanya saya dengar dari kata orang yang kemudian jadi simpulan saya sendiri. Kota yang katanya ramai tak karuan, yang panasnya minta ampun, yang jalannya tak pernah saya kenali, yang benar-benar asing, yang katanya ini itu. Dan membuat saya khawatir tak bisa be(r)tah(an).
Pada sebuah kota yang pernah mengajariku betapa sakitnya rindu saat jauh dari Ayah Ibu , yang tak hanya sekali menjadikan saya tersesat, yang meracik berbagai resep pertemuan dan perasaan, yang menjadikan saya mencintai untuk mengenang, dan yang saya percayakan untuk masa depan.
Pada sebuah kota yang berhasil menjadi bagian cerita selama empat tahun belakangan. Banyak yang ternyata tak akan saya lupa. Bagaimana caramu, membuat saya menjadi benar-benar merasakan kenyamanan dan mencinta. Merobohkan praduga sebelumnya. Maka ijinkanlah saya untuk menikmati dengan sebenar-benarnya.
Pada sebuah kota yang akhirnya berhasil membuat saya ingin berlama-lama tinggal sekarang. Baru saya sadar. Ketika waktu mengingatkan betapa banyak yang telah terjadi di bawah langit kota ini. Tentang kepingan kisah yang tercecer, yang kemudian saya tali, ikat jadi satu dalam kenangan.
Pada sebuah kota yang mengajarkan saya untuk tak lupa. Di saat waktu terasa begitu cepat sedang saya merasa semua “baru saja”. Menjadi tak lupa dan mengingat kembali kejadian yang telah lalu, jadi cara saya melambatkan sang waktu- yang sebenarnya tak mungkin-.
Pada sebuah kota dimana kenangan berhasil menari-nari,
SEMARANG
---karena tiap kota selalu punya perindu ulung yang terjerembab di dalamnya, dan mencari-cari kenangan untuk jadi alasan berlama-lama tinggal. Sekalipun pernah menjadi 'alien'---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H