[caption caption="Namanya Mila. Masih duduk di kelas satu. Salah satu yang paling antusias belajar menari dan minta diberi contoh sendiri."][/caption]
Karena apa yang bisa saya lakukan, akan saya lakukan. Apa yang dapat saya bagi, akan saya bagi. Seperti menari.
Sebelum penerjunan KKN, saya memang telah merencanakan sesuatu ini. Sesuatu di luar program kerja yang ingin saya lakukan dengan harapan bukan hanya sekadar bernama “rencana semata”. Sesuatu yang menyenangkan sebagai program sosial kemasyarakatan , yang kelak akan saya praktikan bersama adik-adik di desa yang akan saya tempatkan kelak.
Dan sebelum penerjunan KKN, saya berjaga-jaga untuk mempersiapkan memori lawas. Soal tarian yang pernah saya pelajari semasa usia mereka, anak-anak. Mengingat gerakkan beberapa tarian yang hampir sepuluh tahun berlalu. Mulai tari Kebyok Anting-anting, Kijang, Merak , Yapong, Soyong, Bondan Tani sampai Cublek-cublek Suweng. Membuka kembali video tutorial dan mengingat urutannya lagi, untuk bekal jika nanti benar-benar diijinkan untuk dilakukan: mengajar menari.
Gaung pun Bersambut, Rencana Itu Jadi Realita
Bertempat di sebuah sekolah yang tak jauh dari posko KKN berada, akhirnya rencana itu pecah juga jadi realita. Kepala sekolah dengan senang hati dan terbuka menginjinkan saya untuk mengajar tari di sekolahnya. Tidak hanya itu, bahkan guru-guru pun antusias menerima maksud kedatangan saya dan teman-teman KKN untuk mengajar. Beberapa guru juga menyerahkan flashdisk-nya untuk diisi tari-tarian yang saya punya, yang nantinya bisa mereka ajarkan juga ketika saya tidak lagi bisa disana.
Sengaja, saya memilih untuk mengajar siswi saja. Jumlah tersebut merupakan total siswi dari kelas satu sampai kelas lima. Di sekolah, pertemuan yang berlangsung hanya sebanyak empat kali tatap muka. Tiap pertemuan masing-masing selama dua jam yaitu sejak sembilan pagi sampai sebelas, di mana pihak sekolah memang mengalokasikan waktu di jam tersebut untuk anak-anak berlatih menari.
Menari di Perpustakaan
[caption caption="Proses belajar menari menggunakan fasilitas perpustakaan yang tidak dipakai setelah jam istirahat pertama."] [/caption]
Dalam proses mengajar tari, pihak sekolah memberikan ruang perpustakan untuk dijadikan tempat berlatih. Oleh karena itu, setiap akan dilangsungkan latihan, meja-meja disingkirkan dan di pinggiran. Sementara sebagian siswi juga turut berpartisipasi membersihkan dan menyapu ruang sebelum latihan dimulai.
[caption caption="Anak-anak mengikuti gerakkan"]
[/caption]