Lihat ke Halaman Asli

Listhia H. Rahman

TERVERIFIKASI

Ahli Gizi

Bersama Kementerian PUPR, Tim KKN Undip Lakukan Pendampingan Infrastruktur Pedesaan

Diperbarui: 4 Maret 2016   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Bersama Perangkat Desa Usai Pemaparan Hasil Pendataan Empat Sektor di Balai Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang"][/caption]Selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), tiap mahasiswa ditugaskan untuk mengerjakan empat program yang terdiri dari dua program keilmuan dan dua program multidispliner. Program keilmuan merupakan program yang dibuat mahasiswa sesuai dengan peminatannya di perkuliahan, sedangkan program multidisipliner merupakan program diluar keilmuan yang dikerjakan secara multifakultas. Pada program multidispliner, universitas mewajibkan tim KKN untuk melakukan pendataan UMKM dan satu lainnya yaitu Posdaya atau Program bersama Kementrian PUPR.

Salah satu dari dua program multidispiner KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dilakukan oleh TIM I KKN Universitas Diponegoro Tahun 2016 adalah pendampingan dalam rangka mendukung infrastruktur permukiman bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) di wilayah yang telah ditentukan. Dari sepuluh desa di Kabupaten Semarang yang menjadi sasaran daerah KKN, hanya tiga desa yang terpilih dalam program KKN kemitraan bersama Kementerian PU-PR tersebut yaitu desa Banyukuning, Jimbaran dan Candi.

Sebagai Tim I Undip yang ditempatkan di Desa Banyukuning, kami mendapatkan program KKN kemitraan yang baru kali pertama dilaksanakan oleh Undip itu. Sejak diturunkan pada Selasa (19/1) ,  Tim kami yang terdiri dari  4 fakultas berbeda yaitu  Teknik, Ekonomi dan Bisnis, Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran telah siap melakukan  program multidispliner  yang telah direncanakan sebelumnya.

Pembuatan IMAP bersama Desa

Dalam kegiatan pendampingan infrastruktur , kami  memulainya dengan  melakukan FGD (Forum Group Discussion) bersama kepala desa dan perangkat  untuk mendata masalah serta potensi yang terdapat di desa yang kemudian akan dilaporkan sebagai laporan IMAP ( Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi) yang  dilakukan pada Senin (25/1) bertempat di Balai Desa Banyukuning.

[caption caption="Masing-masing Kepala Dusun menerima Peta Satelit "]

[/caption]Sebelum memasuki pada inti acara, kami  terlebih dahulu melakukan perkenalan kembali dengan  kepala desa-Kukuh Sudrajat- beserta perangkat desa dan menjelaskan  maksud, tujuan kegiatan dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama tiga puluh lima hari kedepan termasuk program kemitraan dengan Kementerian PUPR

Setelah penyampaian informasi tersebut, Koordinator Penanggjungjawab Desa Banyukuning, Andrey Wicaksono (21), membagi tiap-tiap mahasiswa untuk mendampingi kepala dusun dalam memetakan permasalahan terkait infrastruktur permukiman yang mencakup ; Sektor Air Minum , Penyehatan Lingkungan Permukiman, Bina Penataan Bangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman dan juga potensi yang ada di desa. Masing-masing mahasiswa pendamping  akan  membawa peta  tiap dusun  untuk didiskusikan secara langsung bersama kepala dusun terkait.

Kegiatan Identifikasi Masalah dan Potensi (IMAP) ini dilakukan untuk memetakan kondisi eksisting permasalahan infrastruktur dan potensi yang bisa dikembangkan sehingga mampu mewujudkan kondisi permukiman yang diharapkan

Kepala Dusun yang Kenal Betul Wilayahnya

“Jadi, apa yang harus saya tulis , mbak?”, tanya salah satu kadus yang saya dampingi sambil mengamati peta yang saya berikan sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline