Lihat ke Halaman Asli

Update Peta Eksisting dan Potensi Mangrove di Desa Tambakbulusan, Kabupaten Demak - TIM IDBU UNDIP

Diperbarui: 23 Oktober 2023   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Demak - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Iptek Bagi Desa Binaan Undip (IDBU) Universitas Diponegoro dengan bangga mengumumkan bahwa telah dilaksanakan  "Update Peta Eksisting dan Potensi Area Penanaman Mangrove di Desa Tambakbulusan, Kab Demak Guna Mendukung Upaya Rehabilitasi Ekosistem Mangrove” dalam tema pengabdian Penerapan Teknologi Rehabilitasi dan Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pesisir Desa Binaan Undip untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan di Desa Tambakbulusan, Kabupaten Demak.

Judul                : Update Peta Eksisting dan Potensi Area Penanaman Mangrove di Desa Tambakbulusan, Kab Demak Guna Mendukung Upaya Rehabilitasi Ekosistem Mangrove

Tanggal           : Kamis, 14 September 2023

Tempat            : Kantor Balai Desa Tambakbulusan, Kab. Demak

Peserta             : Kepala Desa dan Bumdes

Desa Tambakbulusan, Kab. Demak merupakan desa yang terletak di pesisir sehingga dikelilingi oleh hutan mangrove yang lebat. Keberadaan mangrove di wilayah ini memainkan peranan yang krusial dalam melindungi pesisir dari banjir pesisir dan erosi. Terlebih ekosistem mangrove di Desa Tambakbulusan juga penting sebagai sumberdaya ekonomi bagi masyarakat lokal. Melihat hal tersebut, maka penting untuk dilakukanlah pemetaan area eksisting dan potensi untuk mendukung upaya pelestarian dan rehabilitasi mangrove. Kegiatan pemetaan ini memerlukan waktu kurang lebih 1 minggu, setelahnya hasil peta diserahkan kepada pihak Balai Desa dan Bumdes.

Dari hasil yang diperoleh, diketahui bahwa luasan area mangrove di Desa Tambakbulusan yaitu 167, 16 ha. Menurut Rahmanto et al. (2020), luas hutan mangrove di Tambakbulusan yaitu kurang lebih 200 Ha dan memiliki lebih dari 200 species mangrove. Artinya disini terdapat pengurangan luasan area hutan mangrove sekitar 33 ha.

Berkurangnya luasan mangrove ini tentunya perlu diikuti analisis lebih lanjut terkait penyebab nya. Apakah memang karena abrasi/erosi atau pembukaan lahan tambak. Namun, beberapa hal yang dapat menjadi rekomendasi untuk dilakukan pemerindah desa setempat maupun pihak-pihak terkait diantaranya:

  • Melakukan restorasi pada area mangrove yang mati
  • Melakukan kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove
  • Mningkatkan program penanaman mangrove yang diikuti dengan monitoring secara rutin
  • Memberdayakan masyarakat untuk program pembibitan mangrove yang mana bibit tersebut nantinya dapat dijual kepada pihak-pihak yang ingin melakukan penanaman mangrove di Desa Tambakbulusan
  • Mengembangkan program-program seperti AMMA yang mana mengintegrasikan antara tambak dan mangrove sehingga lahan mangrove juga tidak berkurang akibat pembukaan lahan tambak

Dengan adanya update pemetaan mangrove disini setiap tahunnya akan dapat memberikan gambaran kepada pihak pemerintah desa terkait kondisi mangrove sehingga dapat mengambil langkah tepat dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan pelestarian mangrove sebagai upaya menjaga maupun meningkatkan peranan hutan mangrove.

Dokpri

Mahasiswa KKN Tematik SGDs 2023 selaku mahasiswa pengabdian masyarakat Iptek Bagi Desa Binaan Undip (IDBU) Universitas Diponegoro melakukan penyerahan hasil Update Peta Eksisting dan Area Potensi Penanaman Mangrove di Desa Tambakbulusan, kepada Kepala Desa setempat (atas) dan Bumdes (bawah).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline