Lihat ke Halaman Asli

Sulissya Nur Syafa’ati

Mahasiswa Kajian Sastra dan Budaya

Mengembangkan Eksistensi Wisata Sejarah di Sidoarjo

Diperbarui: 28 Mei 2022   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kabupaten manakah yang terlintas di kepala ketika memikirkan wisata sejarah yang dikemas dengan mengunjungi candi-candi di Indonesia? Kabupaten Magelang dan Kabupaten Sleman mungkin menjadi jawaban yang paling banyak disebutkan oleh masyarakat. Di Kabupaten Magelang terdapat candi Budha terbesar di dunia yaitu Candi Borobudur. 

Sementara di Kabupaten Sleman terdapat candi Hindu terbesar di Indonesia yaitu Candi Prambanan. Kedua candi ini merupakan candi yang dikenal oleh banyak orang. 

Tak heran, candi-candi ini banyak dijadikan sebagai tujuan wisata oleh wisatawan, baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Kabupaten Magelang dan Kabupaten Sleman, keduanya terletak di Provinsi Jawa Tengah. Namun, di Provinsi Jawa Timur juga terdapat candi-candi yang tersebar di beberapa wilayah. Salah satunya adalah Kabupaten Sidoarjo.

Kabupaten Sidoarjo dikenal sebagai Kota Delta, karena menurut sejarah Kabupaten Sidoarjo dikelilingi oleh lautan. Kabupaten Sidoarjo memiliki ikon yang terkenal yaitu udang dan bandeng. Ikon tersebut berada pada logo Kabupaten Sidoarjo. Selain itu, di alun-alun kota terdapat Monumen Jayandaru yang dibangun pada tahun 2015. 

Bagian atas monumen tersebut terdapat patung udang dan bandeng yang melingkari padi, kerupuk dan kupang yang merupakan mata pencaharian penduduk Sidoarjo. 

Kupang, hewan laut semacam kerang berukuran kecil, menjadi makanan khas Kabupaten Sidoarjo dengan nama lontong kupang. Melihat deskripsi singkat tentang Kabupaten Sidoarjo ini, dapat dikatakan bahwa Sidoarjo dapat dijadikan sebagai destinasi wisata kuliner. Namun ternyata, selain wisata kuliner, Kabupaten Sidoarjo juga dapat berpotensi menjadi destinasi wisata sejarah.

Pada zaman kolonialisme Hindia Belanda, Kabupaten Sidoarjo merupakan pusat Kerajaan Jenggolo. Tak heran bahwa di Kabupaten Sidoarjo terdapat sedikitnya sepuluh candi bercorak Hindu. Mungkin, banyak masyarakat yang belum mengetahui dan mengenal sepuluh candi di Kabupaten Sidoarjo ini karena hanya beberapa candi saja yang terkenal. 

Sepuluh candi tersebut adalah Candi Pari, Candi Sumur, Candi Pamotan, Candi Lemah Dhuwur, Candi Wangkal, Candi Watutulis, Candi Terung, Candi Dermo, Candi Tawangalun dan Candi Medalem.

Candi Pari adalah candi peninggalan kuno bercorak Hindu yang merupakan salah satu candi yang terkenal di Kabupaten Sidoarjo. Candi ini bergaya bata merah yang dibangun pada abad ke-14 pada masa pemerintahan Hayam Wuruk pada zaman Kerajaan Majapahit. Candi ini terawat dan bersih sehingga banyak masyarakat yang datang mengunjungi. 

Candi Pari berlokasi di Jl. Purbakala, Candipari Kulon, Desa Candipari, Kec. Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61274. Tak jauh dari Candi Pari, terdapat Candi Sumur yang dibangun pada masa yang sama seperti Candi Pari. Candi Sumur juga merupakan candi yang terawat dan banyak dikunjungi oleh masyarakat terutama untuk kunjungan sekolah.

Candi lainnya yang terletak di Kecamatan Porong adalah Candi Pamotan. Candi ini juga merupakan candi Hindu peninggalan Kerajaan Majapahit. Candi Pamotan ini terdiri dari dua bangunan sehingga disebut dengan Candi Pamotan I dan Candi Pamotan II. Selain Candi Pamotan, terdapat Candi Lemah Dhuwur yang berlokasi di Desa Pamotan juga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline