Lihat ke Halaman Asli

Batman v Superman vs Online v Konvensional

Diperbarui: 29 Maret 2016   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa hari ini sebagian teman saya memposting di akun pribadi sosial media milik mereka tentang film terbaru Hollywood yang sedang diputar di bioskop-bisokop Indonesia, Batman versus Superman. Teman-teman saya di sosmed tidak ada yang stalking untuk menceritakan isi cerita film tersebut apalagi endingnya, karena memang mereka paham pasti akan banyak yang mengkritik jika akan membeberkan isi film tersebut, terutama bagi mereka yang belum menonton dan berencana ingin menonton. Sudah lumayan lama sih saya mendapatkan informasi film tersebut akan tayang tahun 2016 ini melalui berita-beritashowbiz di media.

Memang dari judulnya saja sudah membuat penasaran dan mungkin tidak pernah terlintas dipikiran bahwa batman akan beradu otot dengan superman bagi penggemar film superhero, bagaimana mungkin superhero pembela kebenaran saling berkelahi. saya sedikit penasaran sebenarnya masalah apa yang terjadi pada superhero itu sampai mereka bisa crash, yang notabene selama ini trackrecord mereka dalam setiap episodenya sangat bersih dan selalu menuntaskan setiap masalah yang timbul serta mampu mengalahkan para penjahatnya.

Masalah serius atau sepelekah, saya juga menduga-duga atau mungkin berebut lahan kekuasaan untuk membantu orang-orang yang mengalami kesulitan atau malah berebut asmara dari seorang wanita, karena di poster filmnya saya melihat terdapat wanita yang diperankan aktris seksi Galgadot. Jika superhero yang menolong orang-orang yang mengalami kesulitan dan kejahatan saling berkelahi, penjahatnya tentu saja pasti hanya menonton dan tepuk tangan di pojok jalan sambil melihat adegan perkelahian yang pasti dahsyat dan panjang dan dapat dipastikan orang-orang yang mengalami kesulitan akan merasa terancam karena para jagoan penolongnya sedang sibuk dengan pertempuran sengit pribadi.

Terlepas dari semua rasa penasaran saya terhadap mas batman yang berkelahi dengan mas superman, beberapa teman memberikan testimoninya melalui kicauan di sosial media jika film tersebut tidak terlalu memenuhi ekspektasi mereka. Ada seorang teman saya yang menulis di status sosial medianya : “habis nonton batman vs superman, lebih seru nonton angkutan online vs angkutan konvensional” saya hanya tersenyum sendiri membaca status tersebut. Memang momen kisruh demonstrasi angkutan konvesional yang menuntut kebijakan pemerintah tentang angkutan berbasis online hampir bersamaan dengan premiere Batman vs Superman, sehingga ada beberapa orang yang mengkaitkannya menjadi perbandingan.

Komparasi dari Batman v Superman dengan Angkutan online v konvensional merupakan hal yang jauh bila dibandingkan, tetapi ada persamaannya juga jika disandingkan. Seluruh supir taksi, baik itu yang online maupun konvensional adalah para superhero bagi orang-orang yang membutuhkan angkutan. Serupa dengan batman dan superman, sesama superhero mereka juga mengalami konflik, berkelahi sehingga orang-orang yang memerlukan jasa superhero angkutan ini terlantar dan mengalami kesulitan dan pastinya ada penjahat juga yang menyaksikan konflik mereka dari pojokan sambil tertawa-tawa. Walaupun saya tidak tahu siapa pemenangnya, semoga para superhero angkutan ini berhenti berkelahi dan damai, sehingga masyarakat Jakarta yang butuh angkutan bisa mendapatkan bantuan superheronya, bukan malah berubah takut atau benci kepada mereka akibat konflik yang ditimbulkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline