Lihat ke Halaman Asli

Lispridona Diner

Dosen Pendidikan Bahasa Jepang

Membangun Masa Depan bersama Sinergi Pendidikan dan Industri Menyongsong Era Digital

Diperbarui: 14 November 2024   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital yang serba cepat ini, dunia kerja mengalami perubahan yang sangat dinamis. Dengan teknologi yang terus berkembang dan kebutuhan industri yang berubah-ubah, dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan besar untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi masa depan. Di sinilah sinergi antara pendidikan dan industri memegang peranan penting, menciptakan jembatan antara teori di kelas dan praktik di lapangan. 

Untuk menjawab tantangan dunia kerja global, Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan kegiatan sinergi pendidikan dan industri. Acara ini diadakan bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Semarang dan perusahaan-perusahaan Jepang. Dalam acara tersebut hadir Dhimas Erryska Dharmawan, wakil dari KADIN Kota Semarang, serta 19 pengusaha Jepang dari 14 perusahaan ternama di Jepang yang tergabung dalam Human Ring Cooperative. Selain itu dihadiri 60 mahasiswa program studi pendidikan bahasa Jepang. Acara ini dibuka oleh Wakil Dekan 3 Bidang Riset, Bisnis, dan Kerja Sama.  Dalam sambutannya, Mohamad Yusuf Ahmad Hasyim, Lc., M.A., Ph.D. sebagai Wakil Dekan 3 Bidang Riset, Bisnis, dan Kerja Sama mengatakan, "Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan industri, dalam rangka mempersiapkan mahasiswa agar siap menghadapi tantangan global. Dengan fokus utama pada bidang pendidikan bahasa Jepang, program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa UNNES untuk memahami lebih dalam kebutuhan dan dinamika industri yang berkaitan langsung dengan bahasa, budaya, dan bisnis Jepang."  

Sebagai penyelenggara kegiatan tersebut, Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Dr. Lispridona Diner, M.Pd. menyampaikan, "Kegiatan sinergi antara Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang UNNES, KADIN Kota Semarang, dan perusahaan Jepang ini merupakan langkah konkret dalam mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya berkompeten dalam bidang akademik, tetapi juga memahami kebutuhan dunia industri. Dengan program ini, UNNES berharap dapat mencetak lulusan yang mampu beradaptasi dengan dunia kerja internasional, khususnya di lingkungan bisnis Jepang."

Beliau menambahkan, "Sinergi ini bukan hanya bermanfaat bagi mahasiswa dan industri, tetapi juga memperkuat hubungan internasional antara Indonesia dan Jepang melalui pendidikan dan bisnis. Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama lintas sektor dapat membantu menciptakan masa depan yang lebih baik, tidak hanya bagi lulusan UNNES tetapi juga bagi kemajuan ekonomi Indonesia secara keseluruhan."

Acara ini diisi dengan dialog dan diskusi antara perwakilan UNNES, KADIN Kota Semarang, dan para pengusaha Jepang. Dalam diskusi ini, pihak KADIN dan pengusaha Jepang menyampaikan kebutuhan-kebutuhan industri saat ini, khususnya dalam hal komunikasi dan kerja sama dengan tenaga kerja yang mampu berbahasa dan berbudaya Jepang.

Wakil KADIN Kota Semarang, Dhimas Erryska Dharmawan, menekankan pentingnya kerja sama antara universitas dan industri untuk mencetak generasi muda yang siap bekerja dan berinovasi. "Dengan kerja sama seperti ini, kita berharap lulusan UNNES dapat menjadi tenaga kerja yang andal dan memahami ekspektasi perusahaan Jepang," ujar Dhimas.

Perwakilan dari perusahaan-perusahaan Jepang menyampaikan keinginan mereka untuk terlibat dalam membina talenta muda yang tidak hanya mahir berbahasa Jepang tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan untuk kebutuhan bisnis dan teknologi.

Adapun beberapa tujuan utama kegiatan ini meliputi:

  1. Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa dalam Bahasa Jepang untuk Dunia Kerja: Kegiatan ini dirancang agar mahasiswa tidak hanya menguasai bahasa Jepang secara akademis, tetapi juga dapat menerapkannya dalam konteks industri, seperti komunikasi bisnis, negosiasi, dan pemahaman budaya kerja Jepang.

  2. Memperluas Koneksi dan Peluang Karier bagi Mahasiswa: Dengan menghadirkan para pengusaha Jepang, mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan industri yang relevan. Hal ini membuka peluang bagi mereka untuk magang, bekerja, atau bahkan berkarier di perusahaan Jepang di Indonesia atau di Jepang.

  3. Memberikan Pemahaman tentang Budaya dan Etos Kerja Jepang: Pengusaha Jepang yang hadir berbagi pengalaman mengenai standar kerja, etika bisnis, dan budaya Jepang yang 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline