Penulis 1: Lisna Nur'aeni
Penulis 2: Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd. M.H.
Pancasila adalah fondasi filosofis sekaligus ideologi utama negara Indonesia yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. serta menjadi harapan dapat berfungsi sebagai panduan utama dalam kehidupan bagi seluruh bangsa Indonesia, serta menjadi landasan pengikat, lambang persatuan dan keutuhan, serta elemen penting dalam menjaga kedaulatan negara. Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila ialah prinsip-prinsip filsafat yang mendalam serta dijadikan acuan serta dasar bagi norma-norma yang berlaku di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila mencerminkan pandangan hidup bangsa Indonesia, yang selaras dengan hati nurani bangsa karena berlandaskan pada pada jati diri bangsa. Nilai-nilai tersebut menjadi landasan dan dorongan bagi setiap tindakan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks kenegaraan. Dalam kehidupan bernegara, penerapan nilai-nilai Pancasila mesti tercermin dalam peraturan perundang-undangan yang diatur di Indonesia. Di era globalisasi dan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi di Indonesia saat ini, nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme semakin memudar. Akibatnya, semangat yang terkandung dalam Pancasila pun mulai pudar, yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi bangsa dan negara.
Globalisasi dunia telah membawa perubahan signifikan pada kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, menciptakan pola dan tatanan baru. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terus mendorong inovasi dalam penggunaan hasil teknologi, yang menjadi faktor utama dalam perubahan globalisasi. Dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat bersifat positif maupun negatif. Namun, salah satu tantangan terbesar adalah dampak negatifnya, yaitu perubahan perilaku manusia yang menyimpang dari nilai, norma, dan etika yang berlaku saat ini. Dampak lain yang muncul adalah kemudahan akses internet di kalangan anak-anak, remaja, sehingga mereka dapat mengakses hal-hal yang seharusnya tidak mereka lihat atau tahu. Hal ini juga disertai dengan maraknya aksi terorisme, aktivitas geng motor, tawuran antar pelajar di sekolah, penyalahgunaan narkoba, meningkatnya jumlah kasus hukum, serta berbagai bentuk transaksi ilegal. Salah satu persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia yaitu bagaimana menyiapkan sumber daya manusia yang siap untuk bersaing di era global, sambil menghadapi memudarnya serta krisis nilai-nilai karakter bangsa.
Pancasila merupakan solusi strategis untuk menjaga identitas bangsa sekaligus mempersiapkan generasi muda menghadapi berbagai tantangan global. Pancasila harus diajarkan sejak usia dini karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan fondasi bagi pembentukan karakter dan moral generasi muda. Dengan mengenalkan Pancasila sejak dini, anak-anak akan lebih mudah memahami pentingnya persatuan, keadilan, toleransi, dan gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Selain itu, pendidikan Pancasila di awal usia juga membantu mereka untuk lebih menghargai perbedaan, menjaga keharmonisan sosial, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sebagai warga negara. Dengan pemahaman yang mendalam tentang Pancasila, generasi muda akan berkembang menjadi individu yang berintegritas, mencintai tanah air, dan siap menghadapi tantangan globalisasi tanpa kehilangan identitas bangsa.
Pendidikan Pancasila saat ini menjadi kebutuhan mendesak untuk menanamkan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam lima silanya, seperti gotong royong, toleransi, persatuan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai ini tidak hanya menjadi dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi juga berfungsi sebagai panduan moral dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Pancasila juga memiliki peran krusial dalam membentuk karakter bangsa yang kokoh, kuat, berintegritas, dan berkomitmen terhadap kepentingan bersama. Dalam hal ini, Pancasila tidak sekedar berperan sebagai simbol ideologi negara, melainkan juga sebagai panduan untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, toleran, dan beradab. Perkembangan teknologi yang tak terelakkan sering kali membawa perubahan sosial budaya yang berlangsung dengan sangat cepat. Kondisi ini memerlukan pendidikan yang mampu memberikan generasi muda bekal untuk menghadapi dinamika global tanpa kehilangan jati diri dan budaya bangsa. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila tidak hanya penting untuk menjaga nilai-nilai tradisional, tetapi juga relevan dalam mempersiapkan individu yang kuat dan terampil dalam menghadapi berbagai tantangan.
Dengan demikian, pendidikan Pancasila di era globalisasi tidak hanya menjadi kebutuhan mendasar, tetapi juga pondasi utama untuk membangun bangsa yang kompetitif sekaligus menjaga nilai-nilai luhur yang mencerminkan identitas Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H