Bakat adalah perangkat yang Allah berikan kepada setiap manusia untuk menjalankan tugasnya yaitu memberi manfaat sebesar-besarnya bagi orang lain dan lingkungan.
84.
Katakanlah (Muhammad), "Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing." Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
Bakat dapat dibedakan menjadi dua yaitu bakat dari aspek fisik seperti seni dan olahraga, kedua yaitu bakat dari aspek kepribadian yang bisa dilihat pada 34 tema bakat menurut penelitian Gallup Organization.
Observasi sifat fisik berupa pengamatan pada hal-hal kebermintaan dibidang menggambar, menari, menyanyi, darama olahrga, keterampilan, kesukaan terhadap binatang, kesukaan terhadap tanaman, memasak dll.
Semua aktivitas anak yang terkait dengan bakat fisik sangat penting untuk didokumentasikan, lalu kita dapat mengamati mana yang tampak anak tak ada habis energinya disitu.
Observasi terkait sifat unik adalah pengamatan terhadap sifat-sifat saat anak beraktivitas, bagaimana sikapnya terhadap temanya ; senang membantu, senang melayani, senang mengajak bicara, senang mengutak atik barang, senang diam sendiri mengamati sesuatu, senang bercerita, senang menyapa, senang memerintah dll.
Namun perlu diingat bahwa sebagai orang tua kita tidk boleh terlalu cepat menyimpulkan anak menjadi sesuatu dulu, karena data observasi ini adalah data awalan.
Kumpulkan saja sambil kita amati, nanti kita bisa menarik benang merahnya di uisa 10 tahun, setelah itu kita ujiikan dalam aktivtas aktual dilingkungan luar rumah sampai sekitar usia 14-15 tahun. Terlalu cepat menjustifikasi bakat anak akan mempersempit penemuan jati dirinya.
Mengenali sejak dini tanda-tanda keberbakatan dan keberminatan anak sangat penting. Bakat akan terlihat jika beraktivitas.
Aktivitas terbaik untuk menggali potensi adalah 3 B :