Lihat ke Halaman Asli

lisnaifahsya ghina

Seorang ibu yg tetap produktif dan berdaya

Kita Selalu Punya Allah untuk Mengadu

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

ketika berada di sebuah situasi yang terhimpit, seakan berada pada lorong gelap yang tiada ujungnya antara berjalan atau diam ditempat tak ada ubahnya kegelapan itu tetap ada. ketika itu, rasa ketakutan yang besar menghampiri membawa beban berat nan besar di punggung kita.

saat itu, rasa tak berdaya yang membelenggu diri ini. seakan lupa bahwa sejak kita dilahirkan, tanpa rahmat dan karuniaNYA lorong itu takkan bertemu dengan ujungnnya. ketika hati jauh akan mengingat asmaNYA, ketika mulut kering akan dzikir kepadaNYA, ketika akal merasa sombong akan meminta rahmat, ampunan, petunjuk padaNYA. saat itulah kita hidup seakan mati di dunia ini. kita kehilangan arah serta tujuan kita yang sebenar-benarnya akan kematian, kehidupan setelah kematian.

ingin ku menyentuh alam spiritual dalam diriku. menurunkan semua keinginan-keinginan yang tercipta dari nafsu satu per satu. ingin ku berkecimpung di dalamnya. karna detik ini ku merasa teramat jauh dari penghambaan kepadaNYA. seakan hati kecil ini kehilangan akan getaran akhlak yang mulia. entah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk benar-benar bisa menjalani kehidupan ini dengan keikhlasan yang teramat dalam, penghambaan, rasa syukur yang luar biasa.

betapa bersyukurnya aku dengan tempat yang telah ALLAH berikan padaku sekarang ini. bertemu dengan orang-orang yang luar biasa dalam setiap hembusan nafas mereka. dan bukan berarti aku tak bersyukur atas kemudahan yang ALLAH berikan terhadap tempat ku berada sekarang. aku yang mencoba menghadapi ujian untuk tempat yang baru, disela kesibukanku memiliki harapan dalam dzikir dan doaku untuk di berikan tempat terbaik. entah itu di tempatku sekarang ini atau tempat yang sedang aku perjuangkan. aku berharap, dimanapun tempatku nantinnya di tempatkan memberikan pengaruh baik terhadap pengontrolan keinginan-keinginan yang berasal dari nafsu belaka. dan semoga, dimanapun itu, ALLAH memberikan jalan untuk menemukan titik-titik kemampuan, jati diri yang mendekatkan penghambaan ini kepadaNYA. agar aku senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah ALLAH anugrahkan kepadaku. ALLAHUAKBAR !

 

sekedar berbagi curahan hati, semoga ada manfaat yang bisa diambil.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline