Yak! Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada 10 oktober 2014 merupakan peringatan hari kesehatan mental dunia. Sayangnya, peringatan ini masih asing di golongan remaja masa kini. Meski nggak sedikit yang tau, tapi nggak sedikit pula yang nggak tahu. Padahal, kesehatan mental itu penting. Terutama bagi para remaja yang seringkali dihinggapi dengan rasa galau. “Galau” termasuk dalam kriteria penyakit mental. Karena galau bermula dari rasa cemas. Dan tidak mungkin seseorang yang bermentalkan sehat mengalami kecemasan bukan? Nah, gimana sih ciri-ciri orang yang bermentalkan sehat itu?
Sebelumnya, mari kita tengok sekilas 4 definisi kesehatan mental menurut Zakiah Daradjat:
Yang pertama, Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa(neurose) dan dari gejala-gejala penyakit jiwa(psychose).
Yang kedua, Kesehatan mental adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, diri dengan orang lain dan diri dengan masyarakat serta lingkungan tempat ia hidup.
Yang ketiga, Kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kepada kebahagiaan diri dan orang lain, serta terhindar dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa.
Yang keempat, Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem yang biasa terjadi, dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya.
Setelah mengetahui sekilas definisi kesehatan mental, kita sudah bisa membayangkan bagaimanakah kesehatan mental itu bukan? Ada 4 kriteria atau ciri-ciri dari orang yang bermental sehat.
Yang pertama, Dia dapat menyelesaikan masalahnya dengan cara yang konstruktif bagi dirinya sendiri.
Yang kedua, Dia lebih senang memberi, dibandingkan dengan menerima. Ini berlaku bukan hanya untuk pasangan ya!
Yang ketiga, Dia bebas dari rasa cemas, bukan berarti tidak boleh cemas ya! Hanya saja prosentase dia cemas minim.
Yang keempat, Dia mampu mengganti perasaan bermusuhan menjadi jalan keluar yang baik bagi diri sendiri dan orang lain. Nggak tiba-tiba harus berantem!
Oke, setelah mengetahui ciri orang yang bermental sehat diatas, tanyakan kepada diri kita! Sudahkah kita termasuk dalam orang-orang yang bermental sehat?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H