Lihat ke Halaman Asli

Cara Menstimulus Perkembangan Motorik Anak

Diperbarui: 18 Agustus 2017   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Kita pasti sering mendengar sistem motorik. Nah, sistem motorik merupakan sistem gerak pada tubuh. Perkembangan motorik merupakan suatu perubahan kemampuan gerak sejak bayi hingga dewasa yang diperlihatkan dari otak, saraf, dan otot. Sistem motorik terbagi menjadi dua yaitu, sistem motorik kasar dan sistem motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, bermain bowling, naik turun tangga, dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencorat-coret, menyusun balok, membuka tutup toples, menggunting, menulis, dan sebagainya. kemampuan tersebut sangat penting untuk bisa mendukung koodinasi motorik agar anak dapat berkembang dengan optimal, dengan berbagai kegiatan yang menunjang seperti yang dilakukan di Daycare Insan Kamil seperti berikut ini:

  1. Bermain Bowling; Permainan bowling dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar yang didukung oleh koordinasi, ketepatan dan keseimbangan. Proses dalam kegiatan ini dilakukan melalui pengenalan terlebih dahulu kepada anak mengenai permainan bowling.Kemudian guru memberikan contoh bermain bowling kepada anak, sehingga anak dapat memahami kegiatan permainan bowling. Setelah anak dapat melakukannya, akan diberikan bimbingan oleh guru, agar kegiatan permainan bowling bisa lebih meningkat sesuai dengan kemampuan keberhasilan yang di capai.
  2. Membuka Tutup Toples; Kegiatan membuka tutup toples merupakan kemampuan untuk memakai kedua tangan secara bersama-sama, dimana tangan yang satu menjadi pemimpin dan tangan yang lain menjadi pendukung. Misal, saat kita membuka toples satu tangan untuk menahan badan toples dan tangan yang lain untuk membuka tutup hal ini dinamakan koordinasi bilateral.
  3. Belajar Mengaitkan Karet pada Push Pin Board; Kegiatan memasang karet pada push pin board merupakan kegiatan untuk dapat menguatkan otot-otot jemari si kecil. Selain dapat digunakan untuk menusuk board, push pin board dapat digunakan untuk melakukan permainan seperti melebarkan karet. Si kecil belajar melebarkan karet dan memasangkannya pada push pin board. Kegiatan tersebut dilakukan untuk dapat melatih ketelitian dan kesabaran anak, menguatkan otot jari, kemampuan menyelesaikan masalah serta mengenalkan sifat karet yang dapat merenggang.

Semoga kegiatan sistem motorik yang dilakukan pada si kecil di Daycare Insan Kamil ini dapat bermafaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline