Menyentuh langit
Ada sebuah masa dimana waktu berjalan begitu lambat
Kau bertanya pada lirikan angin yang berjalan semilir
Bingung oleh apa yang kau sebut impian
Dimanakah kau hendak bertemu sebuah tautan
Di antara malam, sunyi dan sebuah gurauan
Dari sebuah lubang sunyi kau terpekur, mendelik dan diam
Usah kau hiraukan tentang lidah yang tak peka
Menyebut jiwa sebagai sebuah bongkahan kosong penuh hayal
Tak ada alasan untuk menggambar bulan sabit terbalik
Tapaki jalan dan mengembang sebuah senyum
Menyentuh langit sebuah batas tak terukur
Samar di lindapnya udara malam
Sebuah titik yang kau sebut bintangmengajari satu bab indah tentang sebuah langkah
Menggantung di langit malam dihinggapi udara penuh aroma
Usah kau gugat diri yang tak mengerti
Dalam sebuah doa kau sisipkan harap
Melangkah menapaki asa hanya mengharap ridha-Nya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H