Alunan dan hentakan denyutmu yang tanpa ritme
Terlihat mati merindu ditikam kelam
Panas menyala kalap
Melempar sauh jauh di seberang sana
Serumpun mawar dalam rimbunnya ilalang
Harumnya tajam mengikat ragawi
Aku menjelma dalam sebuah nyata
Menjadi semi untuk sang kemarau
Kulihat samarnya senyum tipismu
Tertunduk tanpa kata dan sebait suara
Damai bak semburat jingga di ufuk barat