Lihat ke Halaman Asli

Lisna Nur Chairunnisa

Ibu satu putri

Semi di musim kemarau

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alunan dan hentakan denyutmu yang tanpa ritme

Terlihat mati merindu ditikam kelam

Panas menyala kalap

Melempar sauh jauh di seberang sana

Serumpun mawar dalam rimbunnya ilalang

Harumnya tajam  mengikat ragawi

Aku menjelma dalam sebuah nyata

Menjadi semi untuk sang kemarau

Kulihat samarnya senyum tipismu

Tertunduk tanpa kata dan sebait suara

Damai bak semburat jingga di ufuk barat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline