Lihat ke Halaman Asli

Reiko Hana

Bergabung nov 2024.Penggiat pendidikan informal.Writer

Ketika Badai Melanda Biduk Rumah Tangga

Diperbarui: 20 Januari 2025   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marriage is scrazy. "Pernikahan itu menakutkan..." kata  seorang gadis yang sudah memasuki usia pernikahan. Kekhawatirannya itu muncul karena   banyaknya berita tentang  konflik  rumah tangga, perselingkuhan dan perceraian yang mudah tersebar di media sosial. 

Apalagi gen Z  issuenya berupa kesehatan mental, overthinkinganxiety terhadap pernikahan. Padahal seharusnya setiap individu punya pemahaman yang benar tentang pernikahan .

Maka sangat penting bagi kita , sebelum menikah memiliki kesiapan secara mental dan sosial, fisik, finansial dan ilmu, termasuk membekali diri dengan pengetahuan tentang batasan-batasan yang termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).  

Jika  kita sudah mempunyai pengetahuan sebelum menikah kita akan memiliki kesadaran diri  untuk tidak  melakukan perilaku yang tidak menyenangkan terhadap orang lain atau terhindar dari hubungan  yang  toxic jika ada problematika dalam rumah tangga.

Suami istri sering terpancing untuk melakukan KDRT dalam menyelesaikan konflik rumah tangga. KDRT tidak melulu tentang kekerasan  fisik seperti memukul, tapi juga bisa berupa kekerasan verbal seperti hinaan, intimidasi dan ancaman.

Ada pula seperti kekerasan emosional dan mental manipulasi secara pikiran dengan membuat korban merasa bersalah atau memutarbalikkan fakta, mengisolasi pasangan agar tidak berinteraksi orang lain, merendahkannya  dihadapan orang lain, mengungkit-ngungkit pemberian. Termasuk KDRT juga adalah kekerasan seksual, paksaan dan melakukan tindakan yang membuat pasangan gak nyaman.

Dikutip dari situs KEMENPPPA kasus KDRT di Indonesia menempati posisi tertinggi dalam kasus kekerasan yang terjadi di masyarakat. Fenomena ini sangat memprihatinkan. 

Keluarga yang seharusnya menjadi  tempat yang paling aman dam nyaman untuk berlindung, justru merupakan tempat yang tertinggi menyumbangkan kasus kekerasan.

Sumber konflik suami istri

Beberapa faktor yang menjadi pemicu konflik suami istri :

1. Perselingkuhan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline