Kota Medan, sebagai salah satu pusat ekonomi dan kebudayaan di Pulau Sumatra, menghadapi tantangan lingkungan yang signifikan, terutama dalam hal pencemaran sampah. Pertumbuhan pesat urbanisasi dan perkembangan industri di Medan telah membawa dampak yang luas terhadap ekosistem kota. Salah satu masalah yang paling mendesak adalah akumulasi sampah yang tidak terkelola dengan baik, yang mengancam kesehatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Peningkatan jumlah penduduk dan konsumsi barang yang cepat telah memperburuk masalah pengelolaan sampah di kota ini. Infrastruktur pengelolaan sampah yang ada sering kali tidak memadai untuk menangani volume sampah yang terus meningkat, menyebabkan penumpukan sampah di area publik dan perumahan. Fenomena ini tidak hanya mengurangi kualitas estetika kota, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan yang serius, termasuk pencemaran air dan udara serta penyebaran penyakit.
Berikut ini beberapa analisis Framing teks masalah sampah yang terjadi di Kota Medan yang di ambil dari berbagai Media Massa
1. Media Tribun-Medan.com
Dengan Judul "Masalah Sampah Di Kota Medan Jadi Sorotan DPRD, Per Hari Capai 1800 Ton" diterbitkan oleh Anisa Rahmadani, pada Kamis, 25 Juli 2024, pukul 19:42 WIB. Dijelaskan Wakil Ketua DPRD Medan Rajuddin Sagala, menyoroti permasalahan sampah di Kota Medan, Kamis (25/7/2024). Menurut Rajuddin, pengelolaan sampah telah menjadi isu yang penting. Oleh karena itu, pemerintah perlu menyediakan fasilitas pengelolaan sampah dengan teknologi atau metode terbaru dan canggih. Tujuannya, kata Rajuddin, agar sampah tersebut tidak menyebabkan polusi lingkungan dan bahaya kesehatan.Terkait itu, ungkap Rajuddin, pengelolaan sampah harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir sehingga memberikan manfaat ekonomi, kesehatan, dan kenyamanan lingkungan. Misalnya dengan sistem reduce, reuse, dan recycle. Artinya masyarakat juga harus berperan aktif secara langsung atau tidak langsung bersama pemerintah bersinergi dalam pengelolaan sampah. pihak DPRD medan telah mengusulkan perubahan Perda Pengelolaan persampahan. Wali kota juga telah memberikan dukungan terhadap usulan perubahan Perda Kota Medan terkait pengelolaan persampahan.
2. Jurnalx.co.id
Dengan Judul "Abdullah roni Minta Pemko Medan Agar Lebih Serius Menangani Persolana Sampah" dikutip pada 16 Juni 2024, pukul 19:56 WIB. Dijelaskan Anggota DPRD Medan, Abdullah Roni menyebutkan pengelolaan sampah sebenarnya sudah harus menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Maka, bukan hanya sekedar memberikan sanksi, masyarakat pun sudah harus diberi edukasi mengenai pentingnya mengelola sampah Penegasan tersebut disampaikannya saat menggelar Sosialisasi Produk Hukum Daerah Perda Kota Medan No 6 Tahun 2015, tentang Pengelolaan Persampahan, yang dilaksanakannya di Jalan Alfalah Medan, Kelurahan Suka Maju, Medan Johor, Minggu (16/6). Roni pun mengimbau kepada masyarakat agar mendukung upaya Pemko Medan dalam menangani masalah sampah.
3. Detikcom
Dengan Judul "Bobby Ungkap 1.000 Ton Sampah Di Medan Tidak Dapat Dikelola" oleh Nizar Aldi, rabu 22 Februari 2023, pukul 12:54 WIB. Dikatakan Masyarakat Kota Medan menghasilkan 2.000ton sampah per harinya. Hingga saat ini, Pemkot Medan hanya bisa mengelola separuh dari produksi sampah tersebut. Wali Kota Medan Bobby Nasution, mengatakan 1 ribu ton sampah yang tak bisa dikelola itu masih menjadi pekerjaan rumah yang harus mereka selesaikan. Selaku pemerintah, Bobby menyebutkan pihak terus berupaya mengembangkan dan membangun tempat pemrosesan akhir (TPA) untuk dapat menampung seluruh sampah di Kota Medan. Salah satu pengembangan tersebut kata dia adalah penerapan sanitary landfill dalam pengelolaan sampah di TPA Terjun. Namun, Bobby menjelaskan dalam proses pengelolaan sampah sebelum ke TPA juga sangat penting. Peran dan kesadaran masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya.
4. Kompas.id
Dengan Judul "Kota Medan Hasilkan 2.000 Ton Sampah Per Hari, Mayoritas Belum Tertangani" oleh Nikson Sinaga, pada 25 Januari 2023, pukul 09:55 WIB. Dikatakan Kota Medan menghasilkan lebih kurang 2.000 ton sampah setiap hari dan sekitar 800 ton di antaranya berakhir di tempat pembuangan akhir. Lebih dari 1.000-1.200 ton sisanya rawan tidak tertangani. Keberadaan bank sampah di tengah masyarakat diharapkan meningkatkan tradisi memilah dan mengelola sejak dari rumah. Dari 2.000 ton sampah per hari, baru sekitar 13 persen yang dipilah dan dikelola sehingga tidak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Padahal, tahun 2025 ditargetkan 30 persen sampah harus dikelola untuk mengurangi sampah di TPA," kata Direktur Bank Sampah New Normal Yasra Al-Fariza dalam acara Apresiasi dan Pertemuan Tahunan Bank Sampah, di Medan, Sumut, Selasa (24/1/2023).
5. Waspada.co.id