Lihat ke Halaman Asli

Liska Lorida

Mahasiswa

Peran Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Diperbarui: 6 November 2024   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan menjadi hal penting dalam usaha peningkatan pembangunan serta kemajuan di negara berkembang melalui kualitas sumber daya manusia yang baik. Pendidikan dianggap daya meluaskan potensi diri dalam seseorang agar berkualitas. 

Adanya keberhasilan suatu proses pendidikan dapat diukur dari tingkat prestasi belajar siswa saat proses pembelajaran yang dilihat dari ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Menurut Dalyono (2013:89) prestasi belajar adalah "hasil atas pencapaian siswa setelah mengikuti ujian dalam pembelajaran tertentu".

Keberhasilan prestasi belajar siswa terdiri atas berbagai faktor. Menurut Dalyono (2012:55) terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal (dari dalam diri siswa) antara lain intelegensi dan bakat, kesehatan, motivasi, minat dan cara belajar atau gaya belajar. Faktor eksternal (berasal dari luar siswa) yaitu lingkugan keluarga, masyarakat, serta lingkungan sekitar. Faktor pengaruh prestasi belajar juga diungkapkan oleh Uzer Usman (2004:31) bahwa untuk menciptakan belajar mengajar yang efektif terdapat lima variabel yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa diantaranya melibatkan siswa secara aktif, menarik minat dan perhatian siswa, prinsip individualitas, membangkitkan motivasi siswa, dan peragaan dalam pengajaran.

Penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan peserta didik yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada peserta didik serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Menurut Siti Maesaroh (2013:11) menerangkan bahwa "prestasi belajar merupakan hasil daripada aktivitas belajar atau hasil dari usaha, latihan dan pengalaman yanag dilakukan oleh seseorang, dimana prestasi tersebut tidak akan lepas dari pengaruh faktor luar diri peserta didik".

Prestasi belajar menurut Winkel yang dikutip Noor Komari Pratiwi (2015:81) merupakan "bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha-usaha belajar".

Menurut Nuniek (2014: 9), bahwa: Jika gaya belajar ini sifatnya lemah dalam diri siswa tidak menutup kemungkinan siswa yang bersangkutan tidak mampu menyerap materi ajar yang diberikan.

Menurut Ghufron & Risnawita (2014: 42) Gaya belajar merupakan sebuah pendekatan yang menjelaskan bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh masing-masing orang untuk berkonsentrasi pada proses, dan menguasai informasi yang sulit dan baru melalui persepsi yang berbeda. Gaya belajar bersifat individual bagi setiap orang, dan untuk membedakan orang yang satu dengan yang lain.

Dari beberapa pendapat di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada prinsipnya gaya belajar adalah suatu cara yang sering dilakukan atau kecenderungan siswa dalam proses mendapatkan informasi, menyimpan atau menyerap informasi dalam proses pembelajaran. Tidak semua orang mempunyai gaya belajar yang sama, sekalipun mereka di sekolah atau bahkan duduk di kelas yang sama, kemampuan seseorang untuk menyerap pelajaran berbeda-beda. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Karena itu, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Teori mengenai gaya belajar ini sebagai cara untuk mencari jalan agar belajar menjadi hal yang mudah dan menyenangkan.

Faktor gaya belajar merupakan salah satu faktor internal dimana menurut De Poter dan Hernacki (2015:110) menjelaskan bahwa "gaya belajar merupakan gabungan dari seseorang dalam menyerap sebuah informasi kemudian mengolah dan mengatur informasi yang diterima". Hal tersebut juga di kukuhkan oleh Ghufron dan Rini (2014:42) bahwa "gaya belajar merupakan pendekatan tentang bagaimana cara individu belajar atau cara yang dilakukan setiap orang untuk mempelajari suatu proses serta persepsi berbeda, pada tiap- tiap kemampuan individu dalam menguasai informasi yang sulit dan baru". Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya belajar terjadi ketika seseorang menghadapi sesuatu dengan sendiri, mutlak dikerjakan sendiri, dan tidak dapat didesak orang lain atau dilimpahkan kepada orang lain.

Dapat di simpulkan dari padang para ahli Gaya belajar memiliki peran yang signifikan dalam prestasi belajar karena setiap siswa cenderung lebih efektif dalam menyerap informasi ketika metode pengajaran sesuai dengan preferensi gaya belajarnya. Gaya belajar sendiri bisa beragam, seperti visual, auditori, kinestetik, dan baca/tulis, dan masing-masing memiliki cara ideal dalam menerima dan memproses. Jika seorang guru atau pengajar memahami gaya belajar siswa dan menyesuaikan metode pengajaran, siswa dapat lebih mudah memahami materi, meningkatkan fokus, dan merasa lebih termotivasi untuk belajar. Misalnya, siswa dengan gaya belajar visual akan lebih optimal jika diajari dengan bantuan gambar, grafik, atau diagram, sementara siswa auditori lebih baik dengan penjelasan verbal dan diskusi. Namun, peran gaya belajar ini perlu dipandang secara fleksibel, karena siswa juga bisa mengembangkan gaya belajar lainnya jika diberi kesempatan dan bimbingan yang tepat. Meskipun sesuai dengan gaya belajar dapat meningkatkan prestasi, kemampuan beradaptasi dengan berbagai metode belajar juga penting untuk mencapai hasil yang optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline