Tidak ada tawa keluarga yang begitu manis
Tidak ada pula keluarga yang harmonis
Povva ada dan tercipta tidak dari suguhan cinta barangkali
Tetapi dia Coba tetap mencari dan memberikan CINTA
Sekalipun ada saat dia merasa tertipu dengan Cinta yang dia sudah beri
Dia akan tetap mencinta.....
Seseorang menyadari hal itu setelah dia berbincang-bincang dengan seorang yang menyadarkannya pada pagi itu. Bukan dengan hal yang secara nyata berkaitan dengan yang dia maksud melainkan orang tersebut membuat dia sadar akan kondisinya. Ya dia perempuan malang yang hidupnya penuh dengan kesepian bahkan kesepian pada level tertinggi, yaitu saat-saat dia berada di keramaian dia tetap merasa sepi. Sungguh kasihan terkadang
Dia perempuan yang selalu menantikan dengan rindu akan siapakah yang begitu perduli dengan cerita-ceritanya. Dia membangun dan menciptakan perbincangan dengan banyak teman dan kolega berharap ada seseorang yang mengertinya dan kehidupannya.
Perempuan itu bernama Povva. Kecilnya dia di panggil dengan sebutan itu. Kurang yakin apakah itu panggilan sayang keluarganya untuknya atau panggilan dengan maksud agar mudah memanggilnya dengan suguhan suruh-suruhan satu pekerjaan dan pekerjaan lainnya oleh saudara dan saudarinya.
Aku tidak akan menceritakan bagaimana Povva tumbuh menjadi manusia yang se introvert saat ini. Yang pasti adalah bahwa hidup di dunia ini tidak menjadikannya orang yang paling berbahagia sekalipun dosa-dosanya sudah ditebus oleh Tuhan Yesus (menurut cerita Alkitab). Apakah berkat dan rahmat itu tidak sampai diujung kulitnya atau dia memang manusia yang terbuat dari baja dan besi. Dan aku sangat yakin tidak keduanya.