Lihat ke Halaman Asli

Cecunguk di Negeri Impian

Diperbarui: 5 September 2020   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kesombongan mulai menjamur di jalanan, meninggalkan bibir pantai. Melihat sang Buntal berlagak Hiu seakan sedang mengajari ragam ikan bagaimana cara belajar menggigit dan berenang.

Kezaliman telah merasuki kota, meninggalkan hutan. Tatkala sang Domba berlagak Harimau seakan sedang mengajari para Srigala bagaimana cara belajar mengendus dan berburu.

Ketamakan pun merambat ke dinding-dinding birokrasi, meninggalkan sawah-sawah. Ketika sang Tikus betah mengerat batang-batang anggaran. Bagai mengajari para Babi cara bersarang di lumbung korupsi.

Perilaku para cecunguk seperti Bunglon. Berubah paling jago menjilat dan merambat bagai benalu di pokok yang paling besar. Mengakar dan membelukar di atas ego-ego yang subur. Tertawa membawa duka dan air mata bagi bangsa.

Bone, 050920

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline