Lihat ke Halaman Asli

Peran Manajemen Sumberdaya Keluarga dalam Manajemen Anak terhadap Tumbuh Kembang Anak

Diperbarui: 24 November 2022   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini, perkembangan teknologi sudah semakin ke arah maju dan canggih. Salah satu bukti dari perkembangan teknologi adalah gadget. Hampir semua orang sudah memiliki gadget untuk menunjang kegiatan, pekerjaan, ataupun sebagai sumber hiburan. Harga gadget yang semakin hari semakin murah membuat lebih mudah untuk dijangkau orang-orang dari berbagai kalangan. Hadirnya gadget ini dapat memberikan dampak positif dan juga negatif, terutama pada anak. 

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Peranan anggota keluarga akan menentukan bentuk manajemen untuk mengelola sumberdaya. Manajemen sumber daya keluarga adalah kemampuan keluarga untuk mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya melalui kegiatan masing-masing anggota keluarganya yaitu suami, istri, anak-anak, dan anggota keluarga lainnya yang tinggal dalam satu rumah. 

Hal yang berpengaruh terhadap manajemen sumber daya keluarga adalah status sosial dan ekonom, pola bekerja anggota, tahapan kehidupan keluarga, dan komunikasi. Canggihnya teknologi dapat membuat manajemen sumber daya menjadi lebih terarah. Manajemen sumber daya keluarga juga dipengaruhi oleh peran masing-masing anggota keluarga di masyarakat dan juga oleh perubahan dalam keluarga, misalnya adanya keluarga yang meninggal atau ada anggota keluarga yang baru lahir.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan maka didapatkan bahwa responden pertama mempunyai intensitas bermain gadget yang tinggi. Hal tersebut menyebabkan responden jarang berkomunikasi dengan keluarga karena merasa bahwa bermain gadget lebih memberikan sensasi kebahagiaan dan relaksasi. Orang tua responden sudah sering menegur jika responden bermain gadget terlalu lama namun tetap saja bermain gadget. 

Hasil wawancara terhadap responden kedua yang merupakan anak SD mempunyai waktu untuk bermain gadget yang relatif lebih sebentar jika dibandingkan responden pertama. Hal tersebut karena pengawasan ibu terhadap anaknya ketat dan gadget responden pun yang menyimpan adalah sang ibu. Oleh karena itu meskipun responden bermain gadget namun tetap berkomunikasi dengan keluarga.

Gadget yang menjadi salah satu bentuk manifestasi perkembangan teknologi dapat memberikan dampak positif dan juga negatif bagi para penggunanya. Walaupun perkembangan teknologi ini terkesan memberikan manfaat-manfaat positif, namun ternyata teknologi juga dapat memberikan dampak negatif. 

Dalam menyikapi perkembangan teknologi ini, orang tua harus mengawasi anaknya agar tidak terjerumus kepada dampak negatif. Karena akibat mudahnya mengakses berbagai hal, anak-anak juga dapat lebih mudah mengakses banyak hal yang tidak pantas untuk mereka lihat atau hal yang ditujukan untuk orang dewasa, hal ini dapat memengaruhi kinerja otak anak.

Anak terutama anak yang masih di bawah umur mungkin belum memiliki kontrol diri yang baik sehingga jika tidak diawasi dengan baik dan benar, anak dapat menggunakan gadget secara berlebihan dikarenakan kecanduan. Apabila sudah mengalami kecanduan, maka untuk melepaskan gadget akan sulit dilakukan.

Keharmonisan keluarga merupakan sarana pembentuk akhlak, karakter, dan kepribadian anak. Oleh karena itu, keluarga yang memiliki latar belakang baik akan mampu membimbing dan mengarahkan anak-anaknya menjadi orang yang mempunyai akhlak baik dan cita-citanya dapat terwujud.

Pemilik gadget yang juga merupakan penggunanya saat ini lebih sering menghabiskan waktu dengan gadget-nya daripada berkomunikasi atau menghabiskan waktu dengan anggota keluarga yang lainnya. Penggunaan gadget yang tidak terkontrol akan mengganggu proses interaksi antar anggota keluarga dan bahkan menimbulkan masalah dalam keluarga seperti merusak keharmonisan keluarga (Yudida dan Wijaya 2021). 

Kehadiran gadget pada kebanyakan rumah tangga telah mengubah pola interaksi keluarga, sehingga tidak tercapai keluarga yang harmonis dikarenakan komunikasi sosial keluarganya kurang. Lingkungan keluarga yang anggota keluarganya aktif menggunakan gadget aktivitas hariannya akan didominasi dengan bermain gadget dibandingkan dengan berinteraksi langsung dengan anggota keluarga maupun masyarakat (Septiana 2021). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline