Strenghts (Kekuatan) itu muncul karena dari talenta alami yang telah didukung dan diperkuat dengan pengetahuan dan keterampilan. Perlu diketahui bahwa seorang pemimpin yang baik itu harus mampu mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan kelemahannya yang kemudian mereka gunakan kemampuan yang mereka miliki tersebut untuk dapat bekerja sama dengan orang lain yang kemampuannya belum cukup baik. Kekuatan bisa dikatakan sangat penting dikarenakan dapat menfokuskan hidup anda pada sekitarnya serta energi, antusiasme, dan efektivtas dapat menjadi dasar kepemimpinan anda.
Matching Strengths with Roles
Dalam buku karangan terbaru Richard L. Daft dengan judul The Leadership Experience Seventh Edition (2018), dikatakan bahwa kekuatan pemimpin yang berbeda mungkin lebih cocok untuk berbagai jenis peran kepemimpinan, maka terdapat tiga peran kepemimpinan terdiri dari :
- Operational Role, merupakan paling dekat dengan sebuah peran manajemen tradisional yang berorientasi vertikal, di mana seorang eksekutif memiliki kendali langsung atas orang dan sumber daya untuk mencapai hasil. Pemimpin operasional yang sukses biasanya analisis dan berpengetahuan luas, namun juga memiliki kemampuan untuk menerjemahkan pengetahuan mereka ke dalam visi yang dapat membuat orang lain bersemangat.
- Collaborative Role, merupakan peran horizontal dan mencakup orang-orang seperti proyek manajer, manajer matriks, dan pemimpin tim di perusahaan yang lebih terorganisir secara horizontal saat ini. Pemimpin dalam peran kolaboratif biasanya tidak memiliki kekuatan posisi yang kuat daripada peran operasional.
- Advisory Role, merupakan peran pemimpin yang memberikan bimbingan dan dukungan kepada orang lain dan departemen dalam organisasi atau perusahaan. Peran pemimpin ini biasanya banyak ditemukan di departemen hukum, departemen keuangan, dan departemen sumber daya manusia. Biasanya peran Para pemimpin ini ialah untuk bertanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan organisasi secara luas daripada mencapai hasil bisnis yang spesifik.