Lihat ke Halaman Asli

Terkikisnya Budaya Demokrasi Pancasila

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terkikisnya Budaya Demokrasi Pancasila

Pada saat ini budaya demokrasi pancasila mulai terkikis akibat globalisasi. Saat ini demokrasi tidak hanya dipahami sebagai bentuk pemerintahan saja, melainkan menjadi pola kehidupan berbangsa dan bernegara. Budaya demokrasi pancasila merupakan paham demokrasi yang berpedoman pada asas-asas yang terkandung dalam pancasila, yaitu asas ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan asas keadilan. Kelima asas tersebut menjadi pedoman bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupannya untuk meraih cita-cita bangsa Indonesia. Budaya demokrasi pancasila mengakui adanya sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makluk sosial dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Membangun bangsa dan negara merupakan kekuatan dan kepribadian bangsa Indonesia sendiri, namun saat ini budaya Indonesia telah terpengaruh oleh westernisasi. Hal ini akan berdampak pada perubahan terhadap masyarakat multikultural Indonesia yang semakin lupa akan nilai-nilai luhur bangsa, budaya, norma, adat istiadat yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita.

Setiap bangsa memiliki kepribadian atau jati diri bangsa yang berbeda-beda. Namun saat ini budaya demokrasi pancasila mulai terkikis oleh westernisasi. Generasi bangsa Indonesia banyak yang bersikap kebarat-baratan dan hanya sedikit kelompok masyarakat yang berpegang teguh pada budaya asli bangsa Indonesia. Rakyat Indonesia kini seakan-akan tidak mengenal dirinya sendiri sehingga budaya atau nilai-nilai yang tidak sesuai dengan karakter bangsa masuk dalam kehidupan. Nilai-nilai luhur bangsa yang telah tertanam sejak lama telah terabaikan, sistem demokrasi yang telah berkembang di Indonesia telah mengarah pada paham liberalisme. Padahal negara Indonesia menganut paham demokrasi pancasila yang berasaskan gotong-royong kekeluargaan, musyawarah, dan mufakat. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa memiliki peran yang penting. Pancasila akan menilai sesuatu yang dapat diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai pancasila. Dengan mempertahankan dan mengembangkan kepribadian bangsa, maka budaya demokrasi tidak akan terkikis oleh pengaruh luar. Lalu bagaimana agar budaya demokrasi pancasila tetap tertanam dalam kehidupan bangsa?

Pertama, yaitu menjunjung tinggi persamaan budaya demokrasi yang mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki persamaan harkat dan martabat sebagai mahluk sosial. Dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita mampu berbuat dan bertindak untuk menghargai sesama sebagai wujud kesadaran diri untuk menerima keberagaman dalam masyarakat. Kita tidak menutup diri untuk berpendapat dan menerima kritik dan saran dari orang lain agar kehidupan bangsa menjadi lebih baik.

Kedua, membudayakan sikap adil dan bijak dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat kita lakukan mulai dalam kehidupan keluarga hingga masyarakat dan negara. Hal ini perlu diterapkan untuk mewujudkan kehidupan yang saling menghormati harkat dan martabat orang lain, tidak diskriminatif, dan menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.

Ketiga, membiasakan musyawarah dan mufakat dalam mengambil berbagai keputusan,karena mengambil keputusan melalui musyawarah dan mufakat merupakan salah satu nilai budaya bangsa Indonesia yang telah tertanam sejak lama. Keputusan yang diambil dengan musyawarah akan menghasilkan keputusan yang terhindar dari kemungkinan adanya konflik. Hal tersebut terlah tercantum dalam nilai-nilai pancasila yaitu, “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanann dalam permusyawaratan perwakilan”.

Keempat, mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan maka Indonesia akan utuh dan tidak akan tercerai berai. Hal ini sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia,yaitu ” Bhineka Tunggal Ika”. Indonesia akan bersatu meskipun terdapat berbagai perbedaan di dalamnya. Untuk mencegah terkikisnya budaya demokrasi kita harus bisa memfilter budaya luar yang masuk karena budaya luar belum tentu sesuai dengan demokrasi pancasila. Kita sebagai bangsa Indonesia harus mengembangkan dan mempertahankan budaya kita, yaitu budaya demokrasi pancasila, karena kalau bukan kita siapa lagi?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline