Lihat ke Halaman Asli

Menjelajahi Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Learning Style

Diperbarui: 2 Agustus 2023   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peran guru dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sungguh besar dan sangat menentukan. Guru merupakan salah satu komponen yang strategis dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang meletakkan dasar serta turut mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik untuk mencapai tujuan nasional mencerdaskan bangsa.

Keiklasan adalah kunci yang nyata dalam menjadi seorang  pendidik, berbagai karakteistik peserta didik harus kita hadapi dengan sabar dan ikhlas. Pada dasarnya anak terlahir unik, dalam satu kelas kita menemui siswa yang beragam, meski memiliki kelompok usia yang sama, tapi perbedaan akan tampak mulai dari segi penampilan, minat, tingkat kecerdasan, dan juga sikap mereka. Sering terjadi dalam sebuah proses pembelajaran di kelas kita menemukan hanya sebagian kecil siswa yang sanggup untuk fokus belajar dalam waktu cukup lama,  atau selama pembelajara ada beberapa siswa yang merasa jika mengganggu teman lebih menarik dari pada memperhatikan penjelasan guru.

Kita perlu memahami keunikan pribadi siswa dan menyesuaikan cara kita mengajar dengan keunikan masing-masing peserta didik. Pada prinsipnya guru harus menyesuaikan  pembelajaran menurut kebutuhan peserta didik. Salah satu Teknik pembelajaran yang dikembangkan untuk saat ini dalah pembelajaran yang berpihak pada peserta didik (pembelajaran berdiferensiasi).

saya merupakan guru yang mengajar di Sekolah Penggerak, pembelajaran yang saya laksanakan di kelas menggunakan pembelajaran berdiferensiasi, setiap kelas terdiri dari berbagai karakteristik siswa yang berbeda-beda, belum lagi perbedaan latar belakang budaya dan keluarga, kepribadian, serta gaya belajar siswa yang membuat tingkat pemahaman mereka akan materi berbeda.

Strategi Pembelajaran berdiferensiasi ada 3 yaitu: diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Cara Membuat Konten Pelajaran yang berbeda bisa dilakuakan dengan cara menyesuaikan apa yang akan diajarkan atau apa yang akan dipelajari oleh peserta didik berdasarkan tingkat kesiapan dan minat peserta didik, kemudian menyesuaikan bagaimana konten yang akan diajarkan atau dipelajari itu akan disampaikan berdasarkan profil (gaya) belajar yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik. 

Strategi yang saya lakukan Untuk Dapat Mendiferensiasi Konten antara laian : menyajikan materi yang bervariasi, menggunakan kontrak belajar; menyediakan pembelajaran mini, dan menyajikan materi dengan berbagai moda pembelajaran;

Diferensiasi Produk dan Asesmen merupakan produk yang akan dikerjakan oleh peserta didik sesuai dengan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang harus ditunjukkan oleh mereka. Saya berusaha menentukan kriteria penilaian dalam rubrik, menjelaskan bagaimana peserta didik dapat mempresentasikan produknya sehingga peserta didik lain juga dapat melihat produk yang dibuat. 

Kemudian Produk yang akan dikerjakan oleh peserta didik harus berdiferensiasi sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil belajar peserta didik Diferensiasi proses merupakan proses selama pembelajaran, strategi proses yang saya lakukan antara lain: Metode pembelajaran berbeda untuk kelompok dengan karakteristik berbeda, menggunakan metode pembelajaran yang membuat semua siswa aktif dan menyenangkan bagi siswa, memberikan pengayaan bagi siswa yang cepat menguasai materi. Kemudian saya memberikan remedial (tambahan waktu belajar untuk mengulang mempelajari materi) bagi siswa yang lambat.

Pengalaman saya Ketika melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi,  Ketika saya akan melaksankan pembelajaran dengan topik pembahasan menentukan Unsur-unsur Aljabar, hal yang pertama kali saya lakukan adalah mengenal betul karakteristik siswa saya dengan melihat hasil asessmen diagnostik baik kognitif maunpun non kognitif untuk melihat life style untuk dipetekan sesuai dengan kebutuhan peserta didik saya.

Berdasarkan analisis learning style yang di peroleh data bahwa Di kelas 7D terdapat karakteristik yang berbeda-beda, dari kesiapan belajar terdapat 10 siswa yang belum bisa menentukan operasi bilangan bulat, sisanya semua siswa siswa sudah bisa menentukan operasi bilangan bulat, hal ini di lihat dari hasil belajar dan Latihan soal pada pembelajaran sebelumnya. Dalam mempelajari aljabar pemahaman bermakna yang harus dimiliki siswa adalah operasi bilangan bulat, untuk memfasilitasi ini saya melaksanakan diferensiasi proses, dimana siswa yang sudah mampu mengoperasikan bilangan bulat saya jadikan sebagai tutor sebaya.

Karakteristik perkembangan anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk kemampuan kognitifnya adalah formal operasional (Arajo:1986), mereka mampu berfikir abstrak dengan menggunkan simbol-simbol tertentu atau mengoperasikan kaidah-kaidah logika yang tidak terkait oleh objek-objek yang bersifat konkrit, sehingga dalam pembelajaran menentukan unsur-unsur aljabar saya melaksanakan diferensiasi proses, saya sajikan masalah sehari-hari dengan aljabar dalam bentuk simbol, kemudian saya mengajak peserta didik saya untuk mengajak dan mengamati masalah aljabar yang ada di luar kelas untuk disajikan dalam bentuk simbol.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline