Adalah Kompasianer Medan (Komed), yaitu sebuah komunitas menulis yang dibentuk pada tanggal 05 Agustus 2016 oleh beberapa penulis Kompasiana yang berdomisili di Kota Medan. Begitulah sejarah singkat berdirinya KompasianerMedan sebatas pengetahuan saya yang merupakan anggota baru dalam komunitas tersebut.
Masih dalam hitungan minggu, keberadaan saya yang masih 'newbie' dalam keanggotaan komunitas jurnalistik ini namun sudah langsung dapat merasakan aura positif yang dipancarkan oleh para senior. Takjub pada silau kapasitas yang mereka miliki, sehingga sangat disadari betapa banyak ilmu yang bisa saya gali dari sini.
Selain itu, solidaritas yang terjalin antara mereka juga membuat saya kagum. Betapa kebhinekaan mengakar dalam kekerabatan ini. Terlihat dari lintas iman, perbedaan etnis, budaya, profesi, bahkan kebiasaan yang bercorak, sama sekali tidak tampak disana.
Selanjutnya, bertepatan dengan kembali aktifnya Kompasianer Medan---yang berdasarkan kisah para senior---beberapa saat sempat vakum, juga beranjak dari perbincangan duduk bersama pada satu kesempatan, akhirnya tercetuslah gagasan untuk menghidupkan kembali gempita komunitas dengan menyelenggarakan sebuah kegiatan. Yaitu pelatihan literasi bagi para generasi Z khususnya di jenjang Sekolah Menengah Atas.
Dengan sekali lagi ketepatan yang ada---menjelang peringatan Hari Guru Nasional 2021---maka pelatihan literasi ini direncanakan akan mengusung tema "#KomedGoesToSchool Memperingati Hari Guru Nasional 2021: Wujudkan Sekolah Peduli Literasi".
Sekolah pertama yang terpilih untuk diselenggarakannya pelatihan literasi Komed Goes To School ini adalah SMA Negeri 1 Medan. Dengan pertimbangan awal bahwa salah satu personil Kompasianer Medan adalah alumni sekolah bergengsi tersebut sehingga diharapkan akan ada kemudahan terkait koordinasi dengan pihak sekolah.
Gayung bersambut, kedatangan perwakilan tim Komed diterima dengan baik oleh pihak sekolah. Maka ditetapkanlah segala persiapan penyelenggaraan event perdana tersebut dengan waktu yang tersedia hanya dalam sepekan. Tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi komunitas.
Sekali lagi rasa kagum saya dapatkan dari kekompakan para senior Kompasiana Medan ini. Menyaksikan betapa mereka secara profesional mengambil andil peran sesuai porsi masing-masing, sebagai upaya mewujudkan sebuah event perdana yang sempurna.
Salah satu mengkoordinir giat rekan-rekan personil, sebagian menangani 'lobi-lobi' dengan pihak sekolah, salah seorang menyelesaikan perkara administrasi, ada yang menangani segala bentuk design cetak sebagai output event, sebagian lain membereskan perihal logistik, pembuatan banner, menyiapkan materi pelatihan, dan sebagainya. Sehingga meskipun tidak semua personil komunitas berada pada satu pijakan tanah yang sama, namun tetap bisa berkontribusi hingga rampunglah segala persiapan yang dibutuhkan.