Lihat ke Halaman Asli

1 Malam Hancurkan Semua "Part 2"

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Untuk yang belum baca Part 1, silakan dibaca dulu ^_^
Mian kalau jelek, baru belajar ^_^

Selamat Membaca*

Aku terduduk, pikiran melayang jauh ditengah gelapnya malam.

Seulas senyum menghiasi bibirku, ku elus perlahan perut yang mulai membuncit. Ya, ini buah Cinta kami. Aku dan Andre.
Sejak kejadian itu aku belum pernah bertemu Andre, mungkin dia sudah bahagia dengan Sinta.
"hhhhh~" Aku menghela nafas, namun di susul senyum tipis, rasanya sudah tidak sabar menanti kelahiran buah cinta kami.

"Engggg" ku kecek mata yang masih berat untuk di buka. Namun terpaksa ku buka karena pagi ini ada janji dengan dokter kandungan pribadiku.

Setelah mandi aku bergegas menelpon taksi.
"Mau kemana non Sella pagi-pagi gini?" tanya mbok Darmi
"Mau cek kandungan mbok" jawabku sembari tersenyum
"Sama mang Dadang kan?"
"Enggak mbok. aku sendiri aja, lagipula aku nanti langsung pulang. Jadi gak usah di anter mang Dadang, biar naik taksi aja"
"Eh? Non yakin?" tanya mbok Darmi agak cemas.
"Iyaa mbookk~" ucapku meyakinkan.

Taksi yang dipesan akhirnya datang. Akupun bergegas naik.
Sesampainya di Rumah Sakit aku menyusuri koridor menuju ruang Dr. Frizt.
Kebetulang cukup banyak pasien yang check up hari itu. Aku duduk di kursi tunggu di depan ruangan Dr. Frizt

Cukup lama aku menunggu, mataku rasanya sudah berhasil menjelajah ke segala arah. Namun tiba-tiba tertuju pada seseorang yang tak asing lagi bagiku, rasanya tak percaya.
Aku mengalihkan pandanganku, namun perasaan yang amat dalam membuatku kembali mencuri pandang untuk melihatnya.

Deg!!
"Ya Tuhan dia melihatku, apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku menghindar lagi? Atau aku diam dan menyapanya?" batinku menggumam

Aku berdiri, bergegas menghindar. Disudut ruang aku berhenti, mengatur nafas yang memburu.
*glep*
Kurasakan pelukan hangat melingkar di tubuhku, hembusan nafas berhembus di leherku. Aku terhanyut, tanpa terasa air mataku meleleh.

"Aku mencarimu" ucap Andre memecah kebisuan.
"Aku tak henti mencarimu" ucapnya lagi.
"Untuk apa?" ucapku
"Untuk bayi kalian" ucap seseorang sembari tersenyum manis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline