Lihat ke Halaman Asli

Lisa Yuliani

Mahasiswi Administrasi Pendidikan Universitas Jambi

Kuliah Kerja Nyata Relavan Kah?

Diperbarui: 20 April 2021   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu mata kuliah yang wajib di kontrak oleh sebagian mahasiswa di perguruan tinggi yang ia duduki. Kuliah Kerja Nyata ini merupakan program untuk memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mana tiga tersebut ialah Pendidikan,Penelitian dan Pengabdian.  Kuliah kerja nyata atau yang disebut KKN ini merupakan bentuk program pengabdian yang biasanya dilakukan di semester akhir perkuliahan, dimana ketika ia telah mendapatkan materi teori di semester sebelumnya dan ia praktekkan dimasyarakat di semester akhir dalam program kuliah kerja nyata (KKN). 

Namun kini, kita lihat dari dulu sampai sekarang berita dilapangan mengenai kuliah kerja nyata ini banyak tak mengenakkan. Mulai dari mahasiswanya hingga prosedur dalam pelaksanaan pengabdian tersebut di masyarakat. Dapat dilihat berita dari laman Kompas.com bahwa terdapat "Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiwi UGM Saat KKN: Viral lewat Balairungpress hingga Wisuda Ditunda". Bukan hanya ini, banyak berita yang pernah saya dengar dan viral  saat pulang KKN mahasiswi yang belum menikah ini hamil, tak hanya hamil saja terlebih kasihan  korban yang diperlakukan pelecehan seksual ini menggugurkan kandungannya. Sungguh perbuatan terkeji.

Takhanya pelecehan seksual saja, dalam blog Mojok.co penulis Ulfa mengungkapkan "tak sedikit mahasiswa yang Tidak sedikit mahasiswa yang menganggap bahwa KKN justru menjadi ajang 'berbagi sumbangan bukan lagi pemberdayaan masyarakat seperti hakikat KKN yang sesungguhnya. Saya sendiri cukup merasakan ketidakselarasan prinsip yang ditanamkan kepada mahasiswa sewaktu pembekalan KKN dengan realita KKN di lapangan. Pihak kampus selalu menanamkan prinsip bahwa sebagai seorang tenaga terdidik,dalam hal ini mahasiswaharus mampu memberdayakan masyarakat dan jangan sampai masyarakat yang memberdayakan mahasiswa. Namun, realita di lapangan justru sebaliknya. Rasa-rasanya mahasiswa menjadi tameng sekaligus senjata kampus untuk mendeklarasikan nama baik dan kedermawanan mereka kepada masyarakat desa."

Namun hal itu hanya terjadi di beberapa kelompok KKN saja, beberapa teman dan saudara saya yang pernah melakukan KKN yang saya tanyakan langsung melalui pesan Whatsapp dia mengatakan tidak semua tempat KKN seperti itu, tetapi ia bercerita ada beberapa teman ia mendapatkan tempat KKN yang seperti itu. Memang hal itu menurut saya tidak relavan karna belum tentu semua  mahasiswa memiliki uang lebih untuk menyumbangkan dananya untuk program pembangunan dalam KKN. Biasanya tempat seperti itu mereka masyarakat yang di desa yang mindsetnya terhadap mahasiswa itu memiliki banyak uang, karna sebagian dalam pemikiran mereka anak yang kuliah itu anak yang orangtuanya banyak uang dan sanggup untuk kuliah, nyatanya banyak juga mahasiswa yang tak mampu dan kuliah dibiayakan oleh pemerintah.

Oleh karna itu, menurut saya kita sebagai mahasiswa yang KKN ditempat perdesaan yang memiliki mindset seperti itu kita harus merubah pola pikir mereka. Karna untuk mengenyam pendidikan itu hak semua warga Indonesia tidak hanya orang kaya saja tapi semua orang yang memiliki kompetensi dan semangat belajar ia pantas untuk mengenyam perguruan tinggi dengan beasiswa beasiswa yang telah disiapkan oleh pemerintah.

Kuliah Kerja Nyata ini masih relavan di lakukan karna banyak hal positif juga yang bisa diambil dari kegiatan KKN ini, contohnya saja untuk mahasiswa yang berasal dari kota yang tetrbiasa dengan kehidupan glamor  ia akan mendapatkan ilmu bagaimana hidup sederhana diperkampungan, mereka juga mendapatkan ilmu dalam pemecahan masalah mereka, karna ketika dilapanan mereka akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang mungkin tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Dengan hal ini, mahasiswa dapat menjadi lebih dewaasa dari sebelumnya.

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ini ia dapat mengimplikasikan ilmu yang ia pelajari dan memberdayakan desa tersebut agar lebih kreatif dan modern tanpa menghilangkan budaya tradisional di wilayah tersebut. Yang tak kala penting ialah bagaimana cara mereka agar merubah pola pikir dan menambah wawasan untuk masyarakat agar bisa menjadi perkampungan yang lebih baik dan lebih maju lagi.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline