Lihat ke Halaman Asli

Konsolidasi Terselubung Jelang Pilkada Ulang

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13781100071040851596

[caption id="attachment_263056" align="alignright" width="320" caption="Abdullah Vanath (saradan-saradan.blogspot.com)"][/caption] Suhu politik yang semakin memanas jelang pilkada ulang di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) tanggal 11 September nanti, membuat perangkat Pemerintah Kabupaten SBT melakukan berbagai upaya untuk memenangkan salah satu kandidatnya, yakni Abdullah Vanath (Bupati SBT) menjadi Gubernur Maluku.

Sejumlah gerakan bawah tanah guna memenangkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku pasangan DAMAI terus dilakukan dengan memanfaatkan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten SBT.

Salah satunya adalah kunjungan kerja tanggal 30-31 Agustus 2013 di Kecamatan Pulau Gerom yang dilakukan oleh rombongan Wakil Bupati SBT Sity Umuriah Suruwaky, Kepala Dinas Pendidikan Ahmad Rumaratu, Kepala Dinas Pertanian Abdurahman Salampessy (suami dari wakil Bupati).

Dalam kunjungannya tersebut, Wakil Bupati SBT berdalih tengah mengadakan rapat teknis bersama seluruh guru tetap maupun honorer termasuk kepala sekolah, pegawai kecamatan hingga penjaga sekolah, namun pada kenyataannya dalam rapat itu seluruh PNS diarahkan untuk bekerja keras memenangkan pasangan DAMAI pada pemungutan suara ulang mendatang.

Hal itu disampaikan seorang tokoh masyarakat Pulau Gerom, Abdullah Wadjo yang juga mengatakan bahwa akibat dari konsolisasi terselubung tersebut maka seluruh aktifitas pemerintahan terutama pendidikan/belajar mengajar selama dua hari diliburkan. Kondisi demikian menuai kritik tajam dari para orang tua murid dengan sikap politik praktis yang ditunjukkan oleh Pemkab SBT.

“Proses belajar mengajar selama dua hari diliburkan. Para siswa dan orang tua mengeluh dengan safari politik wakil bupati dan para kepala dinas tersebut karena telah merugikan anak-anak kami selama dua hari tidak belajar, padahal hanya untuk kepentingan politik pasangan DAMAI. Ini sangat disayangkan, selaku tokoh masyarakat Gorom yang mengetahui jelas kunjungan tersebut kami meminta kepada Panwaslu SBT maupun Bawaslu Maluku untuk proaktif dan cerdas melihat langkah-langkah terselubung yang dilakukan ini,” ujarnya.

Kita semua berharap, pilkada ulang di Kabupaten SBT dapat berjalan lancar tanpa ada kecurangan disana-sini hingga terwujud Pilkada Maluku yang bersih dan berkualitas sekaligus bermartabat demi harga diri seluruh rakyat Maluku.

ITA WOTU NUSA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline