Lihat ke Halaman Asli

KPK Vs Vanath

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1344582329657820185

Setelah terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Maluku, Abdullah Vanath yang juga menjabat sebagai Bupati Seram Bagian Timur (SBT) ternyata mempunyai ambisi pula memperebutkan Maluku 1 pada pilgub 2013 mendatang.

Padahal pelantikannya sebagai Ketua DPD partai berlambang mercy itu juga belum resmi terlaksana, bahkan sempat terjadi benturan kepentingan antara Abdullah Vanath dengan Michael Wattimena selaku Koordinator Wilayah Partai Demokrat untuk Maluku yang telah lama mengungkapkan keinginannya untuk maju dalam bursa pemilihan gubernur, sehingga tersiar kabar bahwa saat ini kondisi Demokrat di Maluku terancam pecah.

Vanath memang sosok kontroversial, begitu banyak tudingan penyalahgunaan wewenang dan tindak pidana korupsi selama menjabat sebagai Bupati SBT dibantah olehnya dengan mengatakan bahwa semua tudingan tersebut berbau tendensius dan hanya informasi sampah semata karena tidak memiliki bukti sedikitpun bahwa dirinya melakukan itu semua.

Dilain pihak, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah memastikan akan menindaklanjuti dua laporan kasus dugaan korupsi yang melibatkan Bupati SBT Abdullah Vanath. Penyelidikan juga sudah dilakukan dalam rangka pengumpulan bahan keterangan atas kasus suap yang dilakukan oleh Vanath namun hasilnya belum dapat dipublikasikan. Penyidik KPK mengatakan bahwa Vanath dilaporkan telah menerima suap namun dalam kasus apa, penyidik enggan memberitahukan kasus tersebut, karena kebiasaan KPK dalam menangani kasus korupsi sangat tertutup.

[caption id="attachment_192279" align="aligncenter" width="540" caption="KPK vs Vanath (dok. pribadi)"][/caption]

Kita hanya tinggal menunggu kabarnya di mass media bahwa “Vanath ditangkap KPK” atau malah sebaliknya “Vanath lepas dari jeratan KPK” karena beliau sebagai Ketua DPD Partai Demokrat, sudah barang tentu dengan posisinya tersebut berbagai "perlindungan" pun akan menghampirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline