Lihat ke Halaman Asli

Koneksi Antar Materi Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

Diperbarui: 17 Juli 2024   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

HALLO ,

SALAM DAN BAHAGIA BAPAK/IBU GURU SEMUA

pengalaman yang sangat berharga bagi saya dapat diberikan kesempatan mengikuti program guru penggerak angkatan ke 11 tahun 2024. berikut ini adalah ulasan yang saya rangkum untuk berbagi tugas "Koneksi Antar Materi Modul 1.2"

Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya

1. Peristiwa: Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 dan Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2

Yang paling menantang dan menuntun saya adalah ketika ruang kolaborasi bersama rekan rekan CGP Angkatan 11 . Melalui kegiatan Ruang kolaborasi diskusi kelompok kemarin bersama ibu fasilitator, ibu pengajar praktik dan rekan rekan guru penggerak angkatam 11, saya mendapatkan banyak ilmu dan pencerahan diantaranya adalah bagaimana manusia tergerak melalui sistem kerja otak (Triune Brain, dalam hal Berpikir Cepat -- Lambat, kebutuhan dasar manusia, teori pilihan dan motivasi intrinsik, serta nilai-nilai yang dimiliki Guru Penggerak, dan terakhir bagimana manusia dapat menggerakkan berdasarkan diagram identitas gunung es dan lingkaran pengaruh. Saya menyadari bawasannya murid itu adalah ptibadi yang unik dan memiliki karakter yang istimewa. Sehingga dengan mempelajari modul 1.1 dan 1.2 saya dapat memaksimalkan kompentensi yang saya miliki untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpihak kepada murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Menrut saya, penting bagi seorang guru mempelajari dan memahami sistem among dan filosofi Ki Hajar Dewantara "Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya mangun Karsa, Tut Wuri handayani".

Dari keterkaitan antara Modul 1.1 dan Modul 1.2 saya memahami bahwa  untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas terutama pembelajaran yang berpihak pada murid, kita sebagai guru juga perlu paham betul tentang dasar-dasar dan tujuan pendidikan nasional, yakni tentang pendidikan yang menuntun kodrat anak untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut kita perlu memahami nilai-nilai dan peran sebagai Guru Penggerak.

2. Perasaan: Saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan mendapat pencerahan baru dari rangkaian kegiatan modul 1.1 dan modul 1.2 sehingga saya sangat antuas dan bersemangat untuk mempelajari modul modul berikutnya.

3. Pembelajaran: Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa guru hanya bertugas untu mentranfer ilmu saja, sehingga pembelajaran saya lakukan didalam kelas hanya menggunakan metode ceramah dan guru sebagai pusat pembelajaran bagi peserta didik sekarang saya berpikir bahwa murid adalah sosok dan pribadi yang unik serta istimewa yang perlu dikembangkan dengan maksimal dan di berikan kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya. Selain itu murid memiliki potensi yang dpat dikembangkan untuk mencapai kebahagiaan yang setinggi tingginya. Untuk mencapai itu semua maka diperlukan adanya penerapan nilai nilai dan peran guru penggerak secara konsisten dan berkesinambungan. Dimulai dari diri kita sendiri, setelah itu di imbaskan kepada rekan rekan sejawat melalui kolaborasi di sekolah.

4. Penerapan ke depan (Rencana): Apa pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak?

Melalui implementasi kegiatan belajar mengajar merupakan contoh sederhana dari pengembangan diri di sekolah. Adapun rencana yang akan saya lakukan antara lain :

  • Terus belajar dengan giat dan sungguh sungguh untuk memperbaiki diri demi peningkatan pembelajaran saya di dalam kelas sebagai perwujudan dari nilai mandiri guru penggerak.
  • Banyak berkolaborasi dengan rekan sejawat, siswa dan pemangku kebijakan disekolah yang mendukung lingkungan belajar yang kondusif dan berkualitas seperti :
  • Melakukan diskusi positif tentang refleksi dan evaluasi kegiatan, pngisian e-kinirja,  pembelajaran dengan rekan sejawat.
  • Melakukan diskusi dengan pemangku kebijakan sekolah melalui program pengembangan kurikulum sekolah, kegiatan intra, ekstrakurikuler dan kokurikuler, serta  kegiatan lain yang dapat mendukung bakat dan minat, serta mengembangkan potensi murid serta pencapaian visi dan misi sekolah.
  • Menjalin kerjasama dengan orangtua/wali murid untuk mendukung kegiatan pembelajaran
  • Menerapkan penggunaan model dan metode pembelajaran inovatif berbasis permainan edukatif, baik tradisional maupun modern. Misalnya : penggunaan platfom quizziz dalam pembelajaran berbasis internet.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline