Lihat ke Halaman Asli

Lisa Selvia M.

Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Krisna, Toko Oleh-oleh Khas Bali Melebarkan Sayapnya di Jakarta

Diperbarui: 21 Juli 2018   02:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Miniatur Bajai dan lain-lain (Dokumentasi Pribadi)

Kalau hendak berjalan-jalan di daerah Kota Tua perhatikan ada sesuatu yang berbeda. Terutama pada saat keluar dari stasiun Kota belok kanan yang ke arah kantor BNI. 

Ada penambahan sebuah plang nama yang bertuliskan Krisna, Oleh-oleh Khas Kota Tua Jakarta. Bagi yang suka berpelesiran ke Bali, mendengar kata toko Krisna biasanya langsung ada kata-kata yang merasuki di otak mereka ; Aha! Surga belanja oleh-oleh murah meriah.

Logo Krisna (Dokumentasi Pribadi)

Ya, benar. Toko Oleh-Oleh Khas Bali, Krisna. Sekarang sudah membuka cabang di Jakarta. Tepatnya satu gedung dengan Restoran Padang Merdeka. Seberang kantor BNI kalau masih belum jelas. 

Mereka sudah membuka gerai ini sejak bulan Mei. Kebetulan hari ini saya salah peserta yang diundang oleh Ayu,salah satu manajer perwakilan dari toko yang 100% dimiliki oleh Ajik Krisna yang khusus datang dari Bali hari ini untuk bertemu dengan kami .

Bisa dicoba (Dokumentasi Pribadi)

Jadi, ini merupakan suatu kabar gembira bagi para pelancong baik hati dimana mereka sering dimintai tolong mulai dari kakak adik, om-tante,  saudara asli, saudara ketemu tua, teman-teman di dunia nyata sampai di dunia maya. 

Mereka mempunyai hobi untuk menitip (=memalak ) oleh-oleh yang dimulai yang ringan sampai yang beratnya kalau dihitung over bagasi kamu bisa mencapai harga tiket pulang-balik. Kalian hanya bisa mengelus dada, karena tidak bisa berkata tidak. Takut berakibat dibilang manusia sombong. 

Jadi ketika kalian pulang, harus membatasi belanjaan untuk diri sendiri. Hanya bisa menatap cemas dan meminta pertolongan kepada Tuhan ketika koper gendut kalian ditimbang apakah kelebihan berat atau tidak.

Sabun berbentuk unik (Dokumentasi Pribadi)

Baiklah, sekarang pasti penasaran ada apa sajakah yang tersedia. Seingat saya di lantai paling bawah berisi makanan dan minuman. Oh ya di sini tersedia kopi. 

Lalu lantai Dua antara lain sarung, kain, pakaian, aksesoris, tas, topi, aroma terapi sampai sabun berbentuk Belimbing dan es potong. Untuk lantai paling atasnya tersedia lukisan.

Untuk perbedaan harga antara Jakarta dan Bali, saya sempat menanyakan kepada salah satu pramuniaga yang bertugas jawabnya mulai dari enam ribu rupiah. "Wow... senangnya" sorak saya dalam hati.

Bir Pletok dan camilan khas Jakarta (Dokumentasi Pribadi)

Oh ya, walaupun terkenal dengan produk Bali yang dijamin 100 % buatan Indonesia. Di sini juga spesial menyediakan oleh-oleh khas Jakarta, yang pastinya ada wajib hukumnya menyediakan Bir Pletok dan makanan khas lainnya. Lalu ada miniatur  Bajai dan becak yang sempat saya kagumi karena detail pembuatannya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline