Lihat ke Halaman Asli

Lisa Selvia M.

Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

UKM Penghasil Aksesoris Olahan Daur Ulang dari Kaca

Diperbarui: 13 Mei 2018   05:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kalung & manik-manik (dok. pribadi)

Gebyar Wisata dan Budaya Indonesia digelar kembali untuk yang ke 16 kalinya, dan pada tahun ini diadakan mulai tanggal 10 sampai 13 Mei 2018 di Jakarta Convention Centre Hal B.

Saya tertarik untuk menghadirinya setelah melihat status yang dibagikan salah satu teman saya di media sosial. Dan seperti biasa tidak dikenakan biaya masuk. 

Setelah berjibaku dengan kemacetan kota Jakarta, ditambah pula pas jam pulang kantor akhirnya saya tiba di sana dengan waktu yang kunjungan yang sayangnya hanya berlangsung singkat namun bermanfaat. 

Gelang hanya Rp35.000,- (dok. pribadi)

Dengan masa yang pendek itu dengan segera saya keliling terlebih dahulu, mengincar dengan lirikan ke kiri dan ke kanan secara terus menerus mengincar booth yang mana saja yang akan saya kunjungi. Karena yang namanya pameran pasti ada begitu banyak pilihan yang menggoda.

Biasanya saya tertarik dengan booth yang menjual makanan khas daerah. Karena  di sinilah ajang memamerkan dan menjual keunggulan mulai dari buah tangan, makanan, hasil kebun sampai dengan tempat wisata favorit yang wajib dikunjungi.

Entah mengapa hari ini saya sangat tertarik dengan aksesoris yang tergantung dan manik-manik menumpuk di keranjang-keranjang rotan. Karena saya lihat bahannya berbeda bukan dari kayu atau pun batu. Tapi dari hasil daur ulang gelas. Wow, ini adalah hasil produksi yang sangat kreatif dan ramah lingkungan.

Kalung hanya Rp65.000,- (dok. Pribadi)

Menurut Wiwik yang adalah bagian dari UKM yang berasal dari Jombang, Permata Indah, mereka mengambil bahan produksi kaca yang dari pengepul di daerah mereka. Biasanya bahan baku 25 Kg bisa dipakai dalam satu minggu. Sebenarnya mereka membutuhkan lebih, maksimal 100 Kg yang bisa disediakan. Sayangnya hal tersebut jarang terjadi karena sulitnya ketersediaannya bahan baku.

Pemasaran produk mereka biasanya dari pameran. Lalu juga ada permintaan khusus dari daerah Kalimantan Timur khususnya Samarinda lalu Sumba, NTT.

Untuk harganya, bagi saya terhitung murah. Mulai dari Rp10.000,- untuk bros dan Rp350.000,-untuk kalung yang rumit. 

UKM Penghasil Aksesoris Olahan Daur Ulang dari Kaca

Sebagai penggemar aksesoris melihat harga semurah ini, tentunya langsung memborong. Ahaha, minta ampun. Saya tidak bisa melihat barang bagus dijual dengan harga hemat. Yang pastinya sangat memikat. Semua ini berkat mengunjungi booth Badan Penghubung daerah Provinsi Jawa Timur. Yang ternyata mendapat fasilitas dari Pemerintah Jawa Timur.

Wiwik (Dok. Pribadi)

Oh ya, belanja di sini bisa ditawar juga. Karena sedang cuci gudang, kata Wiwik yang membuat saya bertambah semangat mencoba kalung-kalung yang tergantung.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline