Lihat ke Halaman Asli

Lisa Selvia M.

Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Perjalanan Kwitang-Senen yang Penuh Godaan

Diperbarui: 6 Mei 2017   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum Sumpah Pemuda - dok. Jakarta Food & Traveler

Di hari Sabtu sore ini yang diiringi hujan deras, untungnya cepat reda. Tibalah saya, di Museum Sumpah Pemuda-Kwitang. Dan dari sini, awal perjalanan dengan rombongan Jakarta Food Traveler dengan rute Kwitang-Senen dipandu Ira Latief.

berjalan, bergandengan - dok. pribadi

Dengan berjalan beriringan tibalah kami di toko kue jadul berbau Eropa, Maison Weiner yang sudah mulai berjualan dari tahun 1936. Semua kue serta roti produksinya diklaim tidak mengandung pengawet. Diinfokan juga tiap Sabtu ada potongan harga 30 %. Saya kalap, 3 potong kue segera mendarat ke perut. Sementara perjalanan makan-makan ini masih panjang. Saya pusing bukan kepalang.

toko kue Maison Weiner - dok. pribadi

Perjalanan dilanjutkan menyusuri lapak penjual buku bekas di daerah Kwitang yang sempat ada dalam adegan film Ada Apa dengan Cinta 1. Berbanding terbalik dengan laju arus internet serta penjualan daring yang begitu deras, lapak-lapak ini ibarat “mati gengsi, hidup mau tak mau” membuat miris hati saya.

deretan buku baru & bekas di lapak - dok. Jakarta Food & Traveler

Setelah bersusah payah menyebrang jalanan dan jembatan sambil bergandengan tangan, kami mampir ke Pasar Kue Subuh Senen disambut godaan kue-kue cantik untuk hantaran dan roti buaya bergelantungan menantang diiringi pekikan semangat abang-abang penjual kue yang tampak antusias berkata “Syuting..ada syuting”. Karena dalam rombongan kami ada awak media yang meliput.

kue hantaran di pasar subuh Senen - dok. Jakarta Food & Traveler

Lanjut kami ke Cimory Dairy Shop. Maaf, saya masih kenyang jadi hanya cuci mata saja. Meski ice blendednymemanggil manggil dengan ceria meminta untuk dicoba.

Cimory - dok. Jakarta Food & Traveler

Beberapa langkah dari Cimory kita akan menemukan Pusat Nasi Kapau Senen juga tak kalah menggoda dengan  menu  antara lain Tunjang, Tambusu (Usus isi telur), Itik Lada Hijau, Dendeng Betokok. Juga tersedia jajanan khas Minang berderet di sini.

aneka lauk di pusat nasi kapau Senen - dok. Roosye

Akhirnya sampai di tujuan terakhir yaitu R. M. Coto Makassar Senen, dimana R. M. tsb pernah diundang Istana Negara.  Letaknya tidak jauh dari Pusat Nasi Kapau Senen beralamat Jln. Kramat Soka no.2. Ini adalah tujuan utama saya.  Dengan nama menu provokatif yang terbuat dari olahan berbagai bagian sapi, seperti Janda Baru (Jantung, Daging, Babat dan Paru), Janda Hot (Jantung, Daging, Hati dan Otak), dll. Saya pesan Dansa yaitu Daging Saja. Jangan lupa Es Pisang Ijo dan Es Palu Butung wajib dicoba. Oh ya, bagi yang membawa kendaraan mobil dan hendak makan di Coto Makassar Senen-Syamsul Daeng Ngawing ini disarankan parkir di gedung LP3i. Walau agak jauh berjalan kaki tapi demi berDansa bersama Janda,tidak masalah bukan ?

menu coto makassar - dok. jakarta food & traveler

Salam Kenyang dari Jakarta Food & Traveler



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline