Lihat ke Halaman Asli

Efek Sosial Budaya terhadap Bakal Calon Wakil Politik Perempuan di Kota Jambi

Diperbarui: 29 Juni 2024   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Depta Maulana

oleh : Depta Maulana

Universitas Islam Negeri Suthan Thaha Saifudin Jambi

Jambi, 28 Juni 2024 - Dalam era globalisasi yang dituntut untuk bergerak lebih maju disegala bidang baik tekhnologi, budaya, maupun system pemerintahan. Dari segi system pemerintahan sebagian besar pengimplementasianya masih dipegang oleh kaum laki-laki sebagai pemimpin suatu instansi pemerintah. Padahal kalau diberikan kesempatan bagi kaum perempuan mereka juga dapat memberikan hasil yang baik bagi kemajuan suatu negeri. Negara Indonesia masih memiliki budaya bahwa suatu pekerjaan yang berat harus dikerjakan oleh kaum laki-laki dan kaum perempuan hanya boleh mengerjakan pekerjaan yang ringan saja.

Kritik dari kalangan feminis semakin meningkat, dan semakin banyak seminar dan diskusi yang diadakan mengenai peran perempuan diruang publik. Belakangan, tuntutan tersebut meluas ke tuntutan akan keterwakilan perempuan dalam kehidupan politik dan juga dalam ranah laki-laki. Melihat permasalahan ini semakin rumit karena adanya perbedaan perspektif (kelembagaan, budaya, sosio-ekonomi). Perspektif kelembagaan mengenai keterwakilan perempuan mempertimbangkan sistem pemilu, bentuk dan komposisi perempuan dalam partai politik, keterwakilan perempuan di antara calon anggota parlemen, akses perempuan terhadap pemilihan umum, dan kualitas demokrasi suatu negara. Pandangan lain melihat bahwa pada dasarnya keterwakilan perempuan menjadi penting bukan hanya karena soal perbedaan cara pandang, tapi juga menyangkut kehadiran, sehingga 'representasi' adalah harga mati. Selain itu perbedaan antara laki-laki perempuan dalam pemahaman konvensional tidak lagi dipandang sekedar permasalahan ide tetapi juga terkait kehadiran dan representasi.

Seperti halnya dalam pemilihan calon anggota DPRD Kota jambi yang dimana didominasi oleh kaum laki-laki. Dari 45 calon yang terpilih hanya 7 orang calon legislative perempuan yang memenangkan pemilihan ini sisanya diisi oleh pihak laki-laki. Namun ada yang menarik dimana salah satu pemenang yakni Riza Delviarista dari partai NASDEM memperoleh suara sebanyak 3588, sedangkan beliau ini termasuk anak muda yang berani mencalonkan diri sebagai anggota DPRD. Tentunya dengan hasil yang diperoleh ini cukup banyak, ini menandakan bahwa kaum muda perempuan juga mampu membawa visi dan misi perubahan bagi daerahnya, terlepas dari stigma bahwa kaum perempuan tidak layak untuk memimpin, akan tetapi 5 perwakilan telah membuktikan bahwa kaum perempuan juga dapat dipercaya oleh masyarakat ini terbukti dari suara yang diperoleh

Syofni Herawati (3660 Suara)

Hj. Hendriani (3070 Suara)

Dyah Kumalasari (4275 suara)

Riza Delviarista (3588 Suara)

Rr Nully Kurniasih Kawuri (4207 Suara)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline