Lihat ke Halaman Asli

Memahami Kebudayaan Masyarakat di Lingkungan Mangunharjo pada Masa Modern

Diperbarui: 22 Juni 2022   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak

Artikel ini membahas tentang Kebudayaan Masyarakat yang Ada di Lingkungan Kelurahan Mangunharjo Kota Probolinggo Pada 1990-2022. Dimana kebudayaan sendiri adalah Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Salah satunya kebudayaan yang ada di Kelurahan Mangunharjo ini sangat banyak dari bahasa, sistem pengetahuan, organisasi social, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencarian hidup, sitem religi, sistem kesenian, dan sistem agama. 

Karakteristik penduduk Kota Probolinggo dilihat dari segi etnik dan budaya masyarakat. Masyarakat Probolinggo dilihat dari social budaya Sebagian berasal dari budaya agraris (petani dan nelayan) dan berkembang menjadi masyarakat urbanis. Kebudayaan yang ada di Kelurahan Mangunharjo ini sangat banyak dari bahasa, sistem pengetahuan, organisasi social, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencarian hidup, sitem religi, sistem kesenian, dan sistem agama.

Hasil dan Pembahasan 

  • Bagaimana perkembangan budaya yang ada di Probolinggo pada tahun 1990-sekarang 
  • Pada tahun 1970 Kota Probolinggo masih tidak memiliki jati diri. Kepala Dewan Kesenian Kota Probolinggo Peni Priyono membilang bahwa Kota Probolinggo waktu itu miski dengan budaya kesenian, terlihat dari seni yang ditampilkan saat acara hajatan, syukuran, pernikahan, sunatan dan perayaan acara-acara besar di Kota Probolinggo masih mengadakan acara secara sederhana. Pada tahun 1990 masa kebangkitan pelestarian budaya kesenian Pendalungan diawali dengan berdirinya sanggar seni Bina Tari Bayu Kencana diikuti dengan berkembang sanggar seni yang lain. Pengembangan dan pelestarian kesenian tersebuat dapat melalui sanggar, selain ada beberapa peran dari pemerintah dan masyarakat. Memasuki tahun 2000-an baik dari pemerintah beserta kebijakan dan Undang-Undangnya, komunitas maupun sanggar yang mulai muncul pada tahun tersebut hingga sekarang. Tidak lupa juga bangkitnya peran Dewan Kesenian Kota Probolinggo juga memiliki pengaruh dalam pelestarian budaya kesenian Di Kota Probolinggo. Budaya kesenian tidak hanya sebuah alat untuk mencapai sebuah tujuan dan pengembangan kesenian yang tampak di abad 20 ini. Namun pada dasarnya pemanfaatan yang telah dilakukan oleh masyarakat pendukung Budaya Kesenian di Kota Probolinggo mulai tahun 1900-an hingga sekarang dapat terlihat


  • Bagaimana bentuk-bentuk budaya yang ada di Kelurahan Mangunharjo
  • Masyarakat yang ada di Kelurahan Mangunharjo mempunyai beberapa kebudayaan mulai bahasa, sistem pengetahuan, organisasi social, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencarian hidup, sitem religi, sistem kesenian, dan sistem agama. Dilihat dari segi bahasa, masyarakat yang ada di Kelurahan Mengunharjo memakai 2 bahasa yaitu bahasa jawa dan bahasa madura. Dilihat dari segi bahasa, bahasa Jawa dan bahasa Madura termasuk ke dalam rumpun Austronesia Barat. Kedua bahasa yang berakar dari 1 moyang yag sama dan memiliki kesamaan wujud baik pada tingkat fonologi maupun leksikal. Adanya kesamaan antara bahasa Jawa dan Madura ada hubungan komunitas diantara kedua bahasa, hubungan tersebut dapat diketahui adanya kesamaan unsur bahasanya. Bahasa Jawa adalah bahasa yang khusus digunakan oleh masyarakat yang bersuku Jawa di daerah bagian tengah dan timur pulau Jawa. Bahasa Jawa juga diucapkan oleh diaspora Jawa di daerah lain Indonesia, misalnya di Sumatra dan Kalimantan juga di luar Indonesia bagaikan di Suriname, Belanda, dan Malaysia. Bahasa Madura adalah bahasa yang berakar dari Pulau Madura. Bahasa tersebar di Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Bahasa Madura juga tersebar di Kabupaten Malang, Situbondo, Bondowoso, Pasuruan, Jember, Banyuwangi, dan Pulau Bawean (Kabupaten Gresik). Bahasa Madura yang lain juga terdapat pada pulau-pulau di luar Pulau Jawa, misalnya Provinsi Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Kalimantan Barat.
  • Dalam sistem pengetahuan masyarakat Kelurahan Mangunharjo terbilang sudah berkembang diberbagai..IPTEK. Contohnya pada dunia pendidikan, anak-anak sudah mulai banyak yang sekolah dengan mengembangkan pengetahuan internet dalam pembelajaran. Banyak anak-anak maupun mahasiswa pun yang memanfaatkan internet untuk mempermudah tugas mereka. Jadi, mereka gigih dalam mengerjakan sesuatu dalam belajar dan telah berkembang pesat dalam ilmu pengetahuan maupun dalam bidang teknologi.
  • Dalam organisasi Sosial yang ada di Kelurahan Mangunharjo ini sebagai contoh ialah Karang Taruna. Karang Taruna adalah organisasi sosial sebagai tempat pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari masyarakat. Salah satu tugas dalam sebuah organisasi ini adalah membina para pemuda dalam bidang sosial, keagamaan,olahraga, dan lain sebagainya.
  • Dalam Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi. Teknologi adalah sebuah kemampuan teknik yang berlandaskan ilmu eksakta berdasarkan proses teknis memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan, dan perlengkapan. Sistem Peralatan Hidup adalah barang yang tercipta oleh manusia dan dihasilkan untuk membantu jangkauan aktivitas manusia. Pembagian Sistem Peralatan Hidup seerti pakaian, alat memproduksi makanan, serta tempat berlindung. Pembagian Teknologi seperti Internet, teknologi Komunikasi, TV,  teknologi informasi yang lain.
  • Sistem Mata Pencarian Hidup. Mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi di Kelurahan Mangunharjo ada yang menjadi guru, pegawai dan mayoritasnya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan, karena Probolinggo terletak di daerah pantura dan daerah agraris yang diantaranya padi, jagung, bawang, dan lain-lain. Ada juga sistem kondisi geografisnya dijadikan tempat wisata yaitu wisata hutan mangrove sebagai tempat wisata Pantai Bentar, Danau Ronggojalu, Songa Rafting, Air Terjun Madakaripura, dan lain-lain.
  • Sistem Religi. Religi masyarakat Kelurahan Mangunharjo mayoritas menganut agama Islam. Ada juga yang menganut agama Kristen, Budha, Hindu, tetapi jumlah mereka sangat sedikit dan kebanyakan orang pendatang baru. Hubungan mereka sangat erat sekali dengan menghargai agama masing-masing. Masyarakat di Kelurahan mangunharjo ini dijuluki 'masyarakat santri', keidentikan 'masyarakat santri' juga ditunjukkan dalam segi bangunan fisik. Hampir setiap Kelurahan di Kota Probolinggo pasti dibangun langgar atau musholla sebagai tempat keluarga atau masyarakat melakukan ibadah. Penempatan bangunan ibadah ini dimaksudkan sebagai simbolisasi lokasi Ka'bah yang merupakan kiblat bagi orang Islam ketika melakukan sholat.
  • Sistem Kesenian. Kesenian ini yaitu tari lengger Tari Lengger. Tari Lengger suatu tarian yang berada di Kelurahan Mangunharjo. Tarian ini biasanya dibawa dan diiringi musik tradisional. Tari Lengger dimulai pada jam 22.00-selesai. Tari ini harus dijaga agar kebudayaan di kota Probolinggo tetap utuh hingga sekarang. Masyarakat yang igin menonton ertunjukkan tari lengger tidak dipungut biaya. Pada hari Sabtu malam Minggu pertunjukkan Tari Lengger berlangsung sampai jam 02.00 WIB, kecuali hari Jum'at pertunjukakkan tari ini libur. Tari Lengger ini diiringi dengan alat-alat tradisional seperti : Bedug, Gong Kenong, Gendang. Masyarakat yang ini mempunyai hajat bisa menyewa Tarian Lengger, tarian ini bias diiringi dengan lagu dibuat pantun. Tari Lengger inilah merupakan suatu kebudayaan yang ada di Kelurahan Mangunharjo Probolinggo yang ada sejak dahulu.
  • Kegiatan Sosial Keagamaan di lingkungan Mangunharjo ini seperti pengajian yang dilaksanakan setiap seminggu 2 kali setiap hari jum'at dan minggu dengan..mendatangkan penceramah..terkenal..atau..kyai-kyai..besar..dari..luar..kota. Tradisi Maulid Nabi dengan berebut makanan dan perlengkapan alat dapur. Memperingati hari kelahiran nabi atau isra' mi'raj dengan mengadakan berbagai kegiatan di masjid yang di isi dengan solawat..bersama, mengaji..bersama, bertahlil..bersama, membaca..doa..bersama. Dll.

Bagaimana pengaruh budaya bagi masyarakat yang ada di Kelurahan Mangunharjo

Setiap individu masyarakat memiliki pemikiran dan kemampuan yang berkembang antar waktu. Pemikiran yang dituju di masa depan berbekal perubahan di masa sekarang. Setiap orang ingin memiliki sikap dan sifat yang terjadi suatu perubahan, kemudian menciptakan berbagai hal baru. Perkembangan satu perubahan budaya, akan diikuti perubahan selanjutnya. Perubahan budaya akan membawa dampaknya masing-masing. Dampak perubahan budaya ada yang bersifat positif dan negatif.

Pada dampak positif  ini masyarakat memperoleh Pendidikan yang berkembang dan pemikiran kritis. Masyarakat yang biasa berfikir secara rasional kini telah berfikir irasional. Semua peralatan hidup yang dibutuhkan masyarakat mudah didapat dengan memanfaatkan media teknologi. Tingkat hidup masyarakat berkembang. Semakin banyak orang yang membuka barang dan jasa. Pemikiran masyarakat dialihkan degan perikemanusiaan. Masyarakat lebih semangat untuk meningkatkan kemampuannya dalam membangun keadaan masa depan yang cerah. 

Pada dampak negatif ini masyarakat yang berkerja secara fisik kini berubah dengan menggunakan mesin. Sikap individu dan hidup mewah mempamerkan kekayaan dalam masyarakat mulai muncul bagi mereka yang berhasil dalam bidang ekonomi. Semakin berkurangnya sikap kekeluarga dalam masyarakat karena mereka lebih memikirkan individu. Hilangnya sikap rohani dalam masyarakat. Adanya kesenjangan sosial yang disebabkan pembangunan belum dinikmati secara merata oleh masyarakat.

Bagaimana masyarakat di kelurahan di Mangunharjo melestarikan budaya hingga sekarang

  • Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan suatu perlombaan yang berhubunga dengan Pendidikan budaya yang ada di Kota Probolinggo sehingga masyarakat di lingkungan Mangunharjo mengikuti perlombaan tersebut dengan maksud untuk memperkenalkan budaya mereka.
  • Mengenali budaya daerah sendiri  dengan mengadakan suatu acara seperti festival, semimpro, pentas seni tentang budaya, dll.
  • Mendukung upaya pengembangan budaya
  • Memasukkan unsur budaya daerah ke dalam film, dengan membuat film masyarakat dari berbagai kota maupun provinsi akan mengenali budaya yang ada di lingkungan Mangunharjo
  • Mempelajari dan memakai bahasa di lingkungan keluarga ataupun di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline