Lihat ke Halaman Asli

lisan dipo

PERBEDAAN ITU BUKAN MASALAH TAPI YANG MASALAH ITU APABILA SUKA MEMBEDA-BEDAKAN

Napak Tilas di Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro

Diperbarui: 17 Maret 2020   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dock.lisandipo

  Sejarah adalah sesuatu yang lampau, sudah lewat. Kita hidup di zaman sekarang jadi untuk apalagi mengulik yang telah berlalu? Salah besar kalau kita sebagai generasi muda masih beranggapan demikian. 

Sejarah tidak selalu membosankan, ada banyak cara supaya belajar sejarah menjadi sesuatu yang menyenangkan salah satunya dengan melakukan pelesiran baik sendiri maupun bersama teman-teman. 

Pilihan kedua sepertinya akan menjadi opsi yang menyenangkan karena mayoritas orang Indonesa senang pergi ke suatu tempat beramai-ramai. Apapun pilihannya, jangan pernah sekali-kali melupakan sejarah.

Desa Kedewan kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro Ternyata  Menyimpan banyak Sejarah Yang Belum Terungkap Mulai Dari Zaman kerajaan Hingga zaman Penjajahan Belanda. 

Salah Satunya Yang ada Didesa Kedewan Terdapat Sebuah Makam Belanda Yang Kondisinya Tidak Terawat,bahkan situsnya pun sudah dirusak oleh tangan- tangan jail.Peninggalan Zaman Belanda yang Masih ada Hingga sekarang dan dikelola oleh Masyarakat sekitar dikecamatan Kedewan Adalah Tambang Minyak Sumur Tua yang Berada Didesa Wonocolo.

Sumur Tua wonocolo. Dock.lisandipo

Masih Banyak Situs - situs Budaya Yang perlu Kita Gali Bersama Mulai Dari Situs Belanda hingga situs Zaman Kerajaan karena dikecamatan Kedewan juga Terdapat Sebuah Makam yang berada Ditengah - Tengah Hutan Yaitu Makam Kalang/ Kubur Kalang. 

Kami &  Tim Ingin Mengajak Semua generasi - Generasi penerus Bangsa Mari Kita Jaga & kita Rawat Situs-situs Budaya yang ada Didesa kita Masing- masing Jangan Sampai Kita Merusaknya Apalagi Menjual Benda- benda peninggalan Para Leluhur kita.

Dock.lisandipo

By.lisandipo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline