Lihat ke Halaman Asli

Lisa Mifta

Mahasiswa

Pendapatan dalam Norma-norma Islam

Diperbarui: 13 Desember 2023   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2 tahun yang lalu,saya membuat story Instagram -foto tulisan di sebuah buku biografi,di bagian inti tulisan ada stabilo berwarna pink,kira kira tulisan nya seperti ini, 'norma yang baik hanyalah norma norma islam' 

 beberapa menit setelah itu ada yang membalas katanya "False premis itu, 10 negara paling inovatif barat semua, 10 negara paling bersih jg barat semua, 10 negara dengan kebebasan pers jg barat semua" , benar juga,saya search iya dia benar,saya mulai goyah.

Esok nya,sekolah saya mengadakan acara bertema 'teologi islam' yang menjadi peserta hanya kelas akhir,yang bertempat di aula sekolah,seakan tidak ingin kehilangan kesempatan,saya pun bertanya pada pembicara,di sesi tanya jawab, seperti ini kira kira, "Jika norma norma islam adalah norma yang paling baik,lantas mengapa, negara dengan penduduk muslim tertinggi justru aktif korupsi dan tinadak kejahatan lain",beliau pun menjawab -tapi saya lupa dengan jawabanya karna saya tidak terlalu paham apa yang beliau bicarakan.

 

Karena saya belum mendapatkan jawaban nya,saya pun bertanya dengan ayah saya persis dengan pertanyaan sebelumnya,jawab beliau gampang,beliau hanya menjawab "lalu apakah negara dengan jumlah muslim terbanyak itu benar benar mengerjakan syariat Islam?,apakah muslim di negara tersebut benar benar mengerti syariat Islam?", pertanyaan yang menguasai pikiran saya untuk beberapa hari,terjawab sudah.

Untuk kesalahan saya mohon maaf,kira kira beginilah pengalaman yang ada,tidak dibuat buat atau mengandung tujuan tertentu,salam toleransi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline