Hari Hutan Sedunia mulai diperingati tanggal 21 Maret berdasarkan resolusi PBB tanggal 28 November 2012 atas kesadaran tentang pentingnya hutan bagi bumi. Peringatan ini dirayakan setiap tahunnya untuk saling berbagi visi misi kehutanan dan kaitannya dari berbagai aspek seperti lingkungan, sosial, ekonomi di seluruh dunia serta strategi yang harus dilakukan. Perayaan hari hutan diisi dengan berbagai kegiatan bela lingkungan, mulai dari kalangan aktivis lingkungan hingga kegiatan kenegaraan.
Hutan menutupi lebih dari 30% daratan bumi dan menjalankan fungsi vital di seluruh dunia. Sekitar 1,6 miliar penduduk dunia bergantung pada hutan sebagai mata pencaharian dan tempat tinggal mereka.
Sekitar 13 juta hektar hutan dunia setiap tahun hilang dan deforestasi ini mengakibatkan tidak terserapnya 12 -- 20% emisi gas rumah kaca global yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Hutan merupakan salah satu SDA yang dimana hutan sebagai tempat habitatnya hewan-hewan langka dan sebagai tempat tumbuhnya rempah-rempah, apalagi di indonesia penuh dengan SDA nya. Banyak sekali yang kita dapatkan dari hutan yaitu SDA, tempat wisata. Akan tetapi walaupun kita bisa melihat kekuatan dan keuntungan yang akan kita dapatkan dari hutan kita juga harus melihat ancamannya yaitu banyaknya penebangan pohon secara ilegal yang dipakai untuk membuat rumah, dan sering terjadinya kebakaran hutan, erupsi Hutan dll. Dan akibatnya ketika Hutan gundul maka tidak ada yang bisa menahan air ketika hujan turun. Kalau kita lihat dari ancaman dan kelemahan dari hutan itu tersendiri maka perlu diadakannya Reboisasi agar hutan tetap lestari sampai nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H