Lihat ke Halaman Asli

Lisa Aprilia

Guru dan penulis MTsN 4 Bantul yang berupaya mempublikasikan MTsN 4 Bantul jaya mendunia.

2 Siswa 7B MTsN 4 Bantul Juarai Taekwondo, Kamad: Harus Jadi Teladan, Bukan Jagoan

Diperbarui: 19 Februari 2024   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Lisa, 2024

Bantul (MTsN 4 Bantul) --- Tanggal 6-7 Februari 2024 silam menjadi tombak prestasi MTsN 4 Bantul dari event Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB) Bantul yang berlokasi di GOR Guwosari, Pajangan, Bantul. Dari cabang olahraga beladiri, MTsN 4 Bantul juarai Taekwondo yang diraih oleh 2 siswa kelas 7B, yakni Dheo Ananda Akbar dan Muhammad Saputra Firdaus.

Dok. Lisa, 2024

Agenda di GOR dimulai dari pagi kala itu, tepatnya sejak pukul 7 pagi hingga 4 sore. Untuk melatih stamina, Dheo dan Putra mengaku berlatih intensif selama sebulan sebelum hari tanding yang didampingi oleh sejumlah pelatih, Dheo menyebutnya 'sabem'. Sedangkan Saputra atau Putra, dilatih oleh ayahnya sendiri. Mereka berhasil menenggak hampir 400 peserta dalam arena. Dheo berhasil mendapatkan juara ketiga dan memperoleh medali perunggu, sedangkan Putra berhasil menduduki juara kedua kategori festival dengan memperoleh medali perak.

"Saya sangat senang sekaligus kecewa karena baru bisa mendapat juara 3. Saya harus banyak berlatih fisik dan mental apalagi waktu bertanding, lawan saya sudah level sabuk yang lebih tinggi," tutur Dheo saat diwawancarai tim kontributor. Putra turut menambahkan untuk memperbaiki speed dan kedisiplinan berlatih, ia menduga bahwa kekalahannya didukung pula karena tubuhnya yang kecil sedangkan lawannya besar.

Sugeng Muhari, Kepala MTsN 4 Bantul menghargai penuh capaian Dheo dan Putra. Sugeng menyemangati agar mereka tidak berkecil hati meski belum mendapatkan juara 1. "Juara berapapun itu tetaplah juara dan jadikan pecutan untuk berubah jadi lebih baik. Yang terpenting dari pencapaian kalian adalah jadilah pelindung dan teladan untuk teman-teman yang tidak bisa bela diri, namun jangaan sekali-kali menjadi jagoan. Karena menjadi jagoan itu akan mengundang sifat angkuh," ujar Sugeng berpesan. (liz)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline