Ideologi, berasal dari kata "idea" dan "logos", adalah sistem keyakinan tentang bagaimana dunia seharusnya berjalan. Antoine Destutt Tracy (1757-1836) adalah pencipta istilah "ideologi", yang sangat penting untuk menentukan eksistensi suatu bangsa dan negara, termasuk mencapai tujuan nasionalnya.
Pada tahun 1796, ia mendefinisikan ideologi sebagai disiplin yang menyelidiki pikiran manusia dan memiliki kemampuan untuk menunjukkan jalan ke depan. Jadi, pada awalnya, ideologi berarti ilmu tentang ide, gagasan, dan hasil pemikiran yang muncul.
Ideologi masih sangat penting dalam membentuk pandangan dunia manusia di era globalisasi dan teknologi informasi. Lantas apakah Pancasila masih memiliki peran yang signifikan di era globalisasi saat ini? Singkatnya, sangat penting. Pancasila bukanlah sekadar bendera yang dikibarkan di setiap institusi negara; sebaliknya, itu adalah sebuah garis besar yang tetap relevan yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan zaman.
Setiap negara tetap memiliki kekhasannya sendiri, meskipun dunia semakin terhubung. Pentingnya Pancasila adalah menghargai dan menjaga keanekaragaman budaya, agama, suku, dan bahasa Indonesia. Pancasila berbeda dari ideologi lain karena berasal dari nilai-nilai agama, budaya, dan adat istiadat yang sudah ada dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Ketika banyak warga negara mengabaikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, muncul pertanyaan tentang relevansinya di zaman sekarang. Karena mampu memberikan dasar kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis, adil, dan berkeadilan, Pancasila masih relevan di era globalisasi saat ini. Pancasila telah memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan di Indonesia selama 79 tahun.
Meskipun demikian, nilai-nilai utama yang terkandung dalam lima sila Pancasila masih dianggap penting bagi bangsa Indonesia.
Pancasila juga dapat digunakan untuk membangun hubungan internasional yang baik. Kerjasama antarbangsa menjadi sangat penting di era globalisasi saat ini. Dengan memegang teguh prinsip persatuan dan hubungan yang saling menguntungkan, Indonesia dapat memainkan peran strategis dalam kancah global.
Pancasila tidak hanya dapat berfungsi sebagai landasan dalam menghadapi globalisasi, tetapi juga dapat menjadi titik temu dalam menyatukan seluruh rakyat Indonesia, mengingatkan pada cita-cita bersama untuk mencapai kesejahteraan dan persatuan.
Pancasila tidak usang atau ketinggalan zaman dalam era globalisasi yang serba cepat ini. Sebaliknya, Pancasila dapat berfungsi sebagai nafas baru yang inspiratif untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ditimbulkan oleh era globalisasi. Dengan mempertahankan nilai-nilai dasar Pancasila, Indonesia akan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan kemajuan zaman tanpa kehilangan identitasnya dan nilai-nilai luhurnya.
Pancasila menjadi filter dari semua ide-ide baru dari budaya asing di era globalisasi, yang memungkinkan orang Indonesia untuk mempertahankan identitasnya sebagai bangsa Indonesia. Pancasila dapat digunakan sebagai pegangan dalam kebijakan ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Nilai-nilainya dapat menjadi penyeimbang terhadap keterbukaan dunia luar dan menjaga jati diri bangsa.
Pancasila adalah ideologi terbuka, dengan prinsip dan proses pembentukannya berasal dari budaya dan adat istiadat bangsa sendiri, bukan dari sumber luar. Pancasila, sebagai ideologi terbuka, akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang ditetapkan dan akan tetap menjadi ideologi bangsa Indonesia selamanya, didukung oleh sifatnya yang terus berubah, terbuka, dan kekal.