Lihat ke Halaman Asli

Lisa Puspa Karmila

Universitas Indonesia

Menguak Fakta dan Mitos di Balik Lotus Birth: Apakah Benar-Benar Sehat?

Diperbarui: 12 Juni 2024   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Lotus birth adalah praktik melahirkan di mana tali pusar tidak dipotong setelah bayi lahir, melainkan dibiarkan tetap terhubung dengan plasenta hingga tali pusar putus secara alami, biasanya dalam beberapa hari. Beberapa orang percaya bahwa lotus birth dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan bagi bayi.

Lotus birth bukanlah praktik baru. Ini pertama kali dihidupkan kembali oleh Clair Lotus Day, seorang pendukung persalinan alami dari Amerika Serikat, pada akhir tahun 1970-an. Meskipun demikian, tidak ada bukti kuat bahwa lotus birth merupakan praktik umum dalam budaya kuno atau medis tradisional. Namun, beberapa budaya di negara tertentu percaya bahwa di mana mereka memperlakukan plasenta dengan penghormatan khusus.

Prosedur dan Pelaksanaan Lotus Birth

Pada saat melahirkan, bayi dan plasenta dikeluarkan bersama-sama. Setelah bayi lahir, tali pusar tidak dipotong dan dibiarkan tetap terhubung dengan plasenta. Plasenta biasanya ditempatkan di dalam sebuah wadah atau kantong, sering kali dihiasi dengan bunga atau herbal untuk mengurangi bau. Keluarga kemudian merawat bayi dan plasenta bersama hingga tali pusar mengering dan putus secara alami, biasanya dalam waktu tiga sampai sepuluh hari.

Keuntungan yang Dirasakan:

  • Transisi yang Lebih Halus: Pendukung lotus birth percaya bahwa bayi akan mengalami transisi yang lebih halus dari rahim ke dunia luar, karena tali pusar yang tetap terhubung memberikan rasa keamanan dan keterhubungan.
  • Manfaat Plasenta: Beberapa mengklaim bahwa plasenta yang tetap terhubung dapat memberikan tambahan nutrisi dan darah ke bayi selama beberapa jam pertama setelah lahir, meskipun klaim ini masih kontroversial dan belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Risiko yang Dihadapi:

  • Infeksi: Plasenta yang dibiarkan dalam keadaan lembab dan terhubung dengan bayi bisa menjadi media bagi pertumbuhan bakteri, yang dapat menyebabkan infeksi serius bagi bayi.
  • Penyembuhan yang Tertunda: Tali pusar yang tidak dipotong dapat menyebabkan penyembuhan luka pusar yang lebih lambat dan meningkatkan risiko komplikasi.
  • Praktik yang Tidak Steril: Karena banyak keluarga yang melaksanakan lotus birth melakukannya di rumah, sering kali tanpa pengawasan medis yang memadai, risiko terhadap kesehatan bayi menjadi lebih besar.

Pendapat Ahli dan Organisasi Kesehatan

Sebagian besar organisasi kesehatan, termasuk American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG), tidak merekomendasikan lotus birth karena kekhawatiran akan risiko infeksi dan kurangnya bukti manfaat kesehatan yang signifikan. Mereka menyarankan agar tali pusar dipotong dalam beberapa menit setelah kelahiran untuk mengurangi risiko komplikasi.

Kesimpulan: Apakah Lotus Birth Layak Dicoba?

Lotus birth adalah praktik yang mengundang banyak perdebatan. Meskipun ada klaim tentang manfaat emosional dan fisik, bukti ilmiah yang mendukung klaim ini sangat terbatas dan risiko yang terkait dengan praktik ini cukup signifikan. Bagi mereka yang tertarik dengan lotus birth, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis terlebih dahulu dan memastikan bahwa semua tindakan yang diambil tetap aman bagi ibu dan bayi.

Referensi :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline