Lihat ke Halaman Asli

Lipul El Pupaka

lagi malas malasnya

Membungkam Priayi!

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_312555" align="alignnone" width="620" caption="ilustrasi (blogu.lu)"][/caption] ***

Aku tak melihat Karena aku buta Aku tak mendengar Karena aku tuli Aku tak menyapa Karena aku bisu Aku tak melangkah Karena aku mengharamkan

"cukup kudiam mempelajari"

Aku buta Tuli Bisu Haram : Bersentuhan pada lantunan setan

Berdengung ucap tak bertuan Menusuk tajam dalam pandangan Di halaman rumah Tuhan Kuredamkan jiwa dalam kemarahan

Bersinggungan jiwa bak dewa Pada kata yang menjelma Menyirat berbagai macam makna Dalam hidup nyata dan maya Ah. Percuma! Itu tak dipahami kami yang jelata Ucapmu terlalu banyak teorika Tanpa ada bukti dan fakta

Hei kau, berkata tinggi Ini hidup pastilah mati Belajarlah bersifat padi Bukan pada ilalang jadi Lakumu bak priayi Namun tak banyak disukai

Padamu yang membuli Teruntukmu yang mencibiri : ____ Berhentilah, segera intropeksi diri karena banyak yang benci !

=====*^*===== "teruntuk tetangga yang sering mencibiri/mengkritisi disekitarnya (termasuk aku) tanpa bukti" Rumah Ilusi Kebebasan, Bengkulu, 18 Februari 2014 Lipul El Pupaka - #PenaIlusi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline