ilustrasi (merdeka.com) _
hembus angin membawa kabar pilu tentang mereka yang tengah hilang itu dari guratan awan langit biru kepergiannya menuai terka beribu-ribu sedari pagi lalu
aku dengar dan kurasakan betapa hela angin musim kering ini terasa semakin riuh dan kembali getar pilu meriap di bulu-bulu mata
terlalu banyak selimut gundah menerjemahkan tentang sang elang tentang camar yang tak kunjung pulang sejak membumbung di alur cakrawala Hyang sedari kemarin pagi
padanya yang hilang semoga kebaikan di pelukan-Nya tiada berdayanya daku, selain berucap doa semoga lekas berlalunya duka-duka biar canda tawa hadir lagi di tengah keluarga
yang terbang yang hilang renggutlah tenang dan datanglah saat membuncah atas asa rindu nan syahdu di lembaran ceritamu
==O.o.O==
"Puisi ini kupresembahkan atas terjadinya musibah Malaysia Airlines MH 370 yang hilang setalah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China pada Sabtu 8 Maret 2014. Semoga selalu dalam kebaikan Tuhan"
Bengkulu, 11 Maret 2014 [LEP] - #penailusi FAMili : FAM2015M
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H