Tahukah kompasianers bahwa tanggal 22 April 2018 adalah merupakan peringatan hari bumi 2018 yang akan diperingati secara global, mulai dari negara di wilayah kutub selatan sampai ke kutub utara bumi. Adapun tema global peringatan earth day 2018 adalah "Hentikan Polusi Plastik" (End Plastic Pollution).
Sedikit ulasan mengapa peringatan le jour de la terre dipilih oleh komunitas badan dunia setiap tanggal 22 April, dikarenakan di negara-negara awal pencetus hari bumi, pekan tersebut merupakan masa-masa liburan pekan musim semi (spring break) bagi anak sekolah dan mahasiswa, sehingga diharapkan gema semangat earth day akan lebih semarak karena partisipasi lebih besar dari kalangan generasi muda.
Adapun kota di mana penulis tinggal yaitu di Montreal, kegiatan untuk le jour de la terre 2018, yang diselenggarakan oleh WWF-Canada telah diiklankan di koran gratis Metro sejak dua hari sebelumnya. Dalam iklan tersebut juga diinformasikan dalam facebook daripada WWF Canada, bilamana hujan pada tanggal 21 April, maka kegiatan akan dipindah ke hari minggu, yaitu 22 April.
Semangat Kerja Sama Demi Lingkungan
Tepat pada tanggal 21 April, penulis menuju tempat pelaksaan acara hari bumi yang dipusatkan di depan gedung la Maison du developpement durable, di jalan Saint Catherine. Gedung pembangunan berkelanjutan ini memang merupakan gedung yang menjadi kantor dari berbagai komunitas lingkungan hidup dan aktifis sosial di Canada.
Di halaman samping gedung, penulis melihat ada umbul-umbul berlogo WWF yang mudah dikenali karena logo panda yang sudah dikenal sebagai logo World Wide Fund (salah satu badan PBB yang bergerak di bidang lingkungan hidup).
Cuaca pada saat itu cerah dan cukup panas yaitu 10 Celsius, sehingga ideal untuk aksi bersih-bersih lingkungan. Peserta yang hadir sekitar 40 orang, terdiri dari berbagai ras dan suku bangsa. Mereka hadir karena ada yang melihat dari iklan di koran seperti penulis, dan ada juga yang mendapatkan informasi dari media sosial. Semua terpanggil karena apapun sukunya, mereka hidup di bumi yang sama.
Semua partisipan diberikan bekal satu kantong plastik dan sarung tangan, kemudian berkeliling di area sekitar gedung untuk mengumpulkan sampah-sampah plastik dan kertas. Bilamana kantung sampah telah penuh, peserta kembali ke titik awal, dan menyetorkan sampah yang terkumpul ke dalam kantong besar, untuk kemudian melanjutkan misi kembali menjadi pahlawan lingkungan hidup.
Walaupun acara secara resmi berlangsung dari jam 1 siang sampai jam 3 sore, tetapi bila peserta ada urusan yang tidak bisa tertunda, boleh melakukan volunter selama 1 jam saja, atau bahkan untuk 30 menit saja.
Ternyata saat melakukan aksi bersih lingkungan ini, penulis menjadi mengamati masih kurangnya kesadaran dari sebagian masyarakat untuk menjaga kebersihan. Dalam sepuluh menit berkeliling saja, penulis dapat mengumpulkan dua kantong plastic sampah, baik dari karton-karton bekas pembungkus makanan, gabus bekas bungkus elektronik, kaleng minuman ringan, dan sendok-garpu plastik. Adapun puntung-puntung rokok, tidak terhitung lagi jumlahnya di setiap sudut trotoar.
Penulis berkesimpulan, bahwa kegiatan semacam peringatan hari bumi ini, akan sangat bermanfaat terutama bila diikuti oleh generasi muda. Dengan mengikuti aksi bersih lingkungan dalam satu jam saja, dapat membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan agar bersih dari sampah plastik, karena jenis plastik itu tidak mudah terurai.