Sebagaimana diketahui publik bahwa setiap tanggal 1 July diperingati oleh bangsa Canada sebagai hari Canada Day. Sebagaimana perayaan hari jadi negara manapun di dunia, kegiatan la fête du Canada di kota-kota besar di Canada diisi dengan kegiatan parade multi kultural, dengan mengundang perwakilan komunitas dari berbagai negara untuk berpartisipasi.
Bagi komunitas Indonesia di Montreal, berparade saat hari jadinya Canada sudah merupakan suatu tradisi. Pertama, untuk menghormati undangan untuk menjadi peserta dari panita la fête du Canada. Kedua, untuk mempertunjukan seni budaya bangsa Indonesia kepada masyarakat Canada yang multi kultural. Ketiga untuk mempertunjukan semangat bahwa persahabatan antara bangsa Indonesia dan Canada adalah berdasarkan prinsip kebersamaan, mutualisme, dan saling mendukung.
Kemaren, pada hari Sabtu, 1 July 2017, negara Canada merayakan hari jadi yang ke 150 tahun. Sebagaimana biasa, hari jadi negara Canada diperingati dengan berbagai kegiatan sepanjang hari, dengan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, perusahaan, sekolah, maupun pemerintah daerah setempat. Peringatan dirgahayu 150 tahun Canada kali ini dibuat menjadi lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena sudah dicanangkan sejak 1 January 2017 yang lalu, sebagaimana negara lainnya yang juga memberikan peringatan lebih khusus saat ulang tahun ke 50 tahun, 100 tahun, dan setiap kelipatan 50 tahun.
Adapun tema utama untuk perayaan ulang tahun Canada ke 150 tahun adalah kebhinnekaan, gotong royong, pemberdayaan masyarakat asli, sumber daya lingkungan, dan pemuda.( diversity and inclusion, reconciliation with Indigenous peoples, environment and youth).
Sedikit ulasan mengenai topik perayaan kali ini, dalam usia yang sudah cukup matang sebagai bangsa, pemerintah Canada saat ini mengutamakan fokus pada kebhinnekaan dan gotong royong serta partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, baik masyarakat asli, pendatang, maupun para pemuda. Walaupun terdiri dari beragam suku, etnis, agama, dan kepercayaan, namun semua harus dapat bergotong royong dan bekerja sama, bekerja untuk memajukan dan menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Sebagaimana dengan topik utama perayaan kali ini, kontingen Indonesia yang diundang berpartisipasi dalam acara Canada Day parade juga mempersiapkan kontingen yang lebih besar dibandingkan tahun lalu dengan menunjukkan identitas kebhinnekaan bangsa Indonesia. Di Montreal, lokasi untuk peserta tim Indonesia dalam acara défilé de la Fête du Canada dimulai dari perempatan jalan Rene Levesque – rue du Fort, di pusat kota Montreal. Cuaca yang mendung dan gerimis kecil tidak menyurutkan niat dan semangat seluruh peserta kali ini.
Melihat Kebhinnekaan Peserta Parade
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, penulis telah tiba di stasiun metro Guy-Concordia jam 10:20, atau 40 menit sebelum acara parade dimulai. Jalanan di pusat kota sudah disterilkan oleh polisi dan petugas sukarelawan sejak jam 8 pagi. Sebagai garis start dimulai dari perempatan Rene-Levesque-du Fort, melalui sepanjang jalan St. Catherine, dan akan menuju garis finish di sekitar Place Ville Marie. Sebagaimana peribahasa, reportase foto jauh lebih bermakna dibanding 1000 kata, maka penulis akan langsung saja menampilkan reportase photo-photo langsung dari lokasi acara.
Lokasi peserta masih tidak terlalu padat kali ini, di barisan paling akhir terlihat mobil dari stasiun televisi CTV News. Rupanya barisan ini diperuntukan bagi stasiun televisi dan radio yang berpartisipasi dalam parade.
Di depan barisan reporter TV dan radio adalah lokasi kontingen Filipina. Sebagaimana biasa, tim dari negara presiden Duterte ini merupakan yang terbesar, karena banyaknya komunitas mereka.
Kontingen Filipina tahun ini tidak sebesar tahun lalu. Selanjutnya terdapat kontingen dari group komunitas dan negara-negara lainnya.
Melewati kontingen Jamaica, terdapat organisasi nirlaba hospital shriner, yang memberikan bantuan operasi ortopedik bagi anak-anak kurang mampu di bawah 18 tahun. Dan juga organisasi Falun Dafa dan juga kelompok senam kesehatan tai chi.
Kemudian tibalah pembaca pada kontingen selanjutnya yang paling ditunggu-tunggu, yaitu tim kontingen Nusantara. Peserta Indonesia kali ini memang diminta menggunakan sebanyak mungkin pakaian daerah, sesuai tema Canada Day 150. Saat penulis tiba terlihat peserta sedang diberikan arahan.
Kontingen selanjutnya adalah dariPanama, organisai anti-kekerasanterhadap anak.
Sambutan Meriah Penonton dan Pejabat Pemda
Tepat jam 11 siang, rombongan diperintahkan untuk bergerak oleh panita. Angin bertiup sepoi-sepoi menyejukkan, cuaca sedikit mendung, dan terkadang terasa rintik-rintik air hujan. Di sepanjang jalan St. Catherine penonton telah mengular memenuhi jalan, sebagian dari mereka mengibar-ngibarkan bendera Canada kecil. Sebagai pembuka adalah rombongan motor gede.
Ternyata kontingen Indonesia mendapat sambutan yang sangat meriah dari penonton. Saat berhenti sejenak untuk memperlihatkan seni budaya, para penonton sangat antusias untuk memfoto ataupun selfie dengan kontingen penari ataupun yang berbaju tradisional Nusantara. Beberapa bahkan mengenali bendera Indonesia.
Mendekati garis finish, panitia pemda kota Montreal, meminta rombongan untuk berhenti sesaat untuk mendengarkan ucapan terima kasih. Pemda mengucapkan terima kasih karena team Nusantara membawa cukup banyak peserta yang menunjukkan kebhinnekaan, Selesai acara sambutan dari panitia, kemudian team parade Indonesia berfoto bersama. Tidak lupa semua peserta mengucapkan Happy Canada Day. Bonne fête du Canada. Semoga kebhinnekaan tetap dapat terjaga baik untuk negara Canada dan juga negara Republik Indonesia tercinta.
Adapun link video dapat dilihat di youtube.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H