Lihat ke Halaman Asli

Lion Star

Undergrad student

[Fabel] Kisah Sa’Yeti dan El DeWolf

Diperbarui: 7 November 2015   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lion Star, No 54

Dunia persilatan di dimensi Elbaf akan menggelar adu ilmu tertinggi di puncak puncak gunung Maha Rimbani, suatu event bergengsi yang biasanya diadakan setiap delapan purnama sekali untuk memilih raja dunia persilatan.  Dunia Elbaf ini sebenarnya merupakan kembaran dimensi dari dunia terran, tidak ada manusia di daratan Elbaf,   namun penghuninya berupa mahluk yang dapat berkomunikasi satu sama lain,  tidak ada teknologi yang berkembang pesat, namun mereka mengembangkan ilmu bela diri yang dipelajari sejak usia dini.  Terdapat beberapa pendekar adidaya tanpa tanding  dengan ilmu kanuragannya. 

Penguasa Timur, Sa’Yeti, memiliki ilmu kesaktian badai gurun salju,  yang dapat menciptakan gempuran badai gurun salju. Hampir tidak ada pendekar baik golongan hitam maupun putih yang dapat menghindari gempuran badai gurun saljunya.   Tokoh Barat, tokoh petarung  utamanya adalah El DeWolf,  sang pendekar tanpa tanding di kawasan barat.  Ilmu ringankan tubuhnya luar biasa,  dapat berlari dengan cepat, sulit terlihat kasat mata. Selain itu tiupannya juga terkenal dapat merobohkan bangunan yang dibuat dengan asal-asalan. Pemimpin Selatan, berjuluk SangGuru, sang Kangguru,  seorang tokoh tua nan bijak tanpa tanding yang tidak lagi tertarik ikut campur dalam hiruk pikuk dunia persilatan.  Sang Guru lebih suka berbagi nasihat nasihat bijak dan kisah-kisah inspiratif untuk membuat dunia Elbaf menjadi lebih baik. 

[caption caption="Ilustrasi gambar fantasi karya bridgitalldigital diambil dari deviantart."][/caption]

 

Tepat pada bulan purnama kedelapan, di kaki bukit Maha Rimbani,  terlihat dari arah timur sesosok tinggi besar berlari kearah puncak.   Saat bersamaan, disisi barat,  terlihat bayangan hitam berlari secepat bayu  kearah atas.  Suasana terlihat suram, seluruh lereng dipenuhi kabut asap, yang terasa menyesakkan dada.  Sudah sebulan terakhir ini,  asap pekat abu-abu hitam dengan aroma menyengat muncul di gunung ini,  tidak ada satupun tokoh persilatan yang mengetahui sumbernya. Desas-desus mengatakan bahwa sumber asap itu berasal dari dunia lain, namun tidak diketahui darimana asalnya.  Walau begitu banyak warga persilatan yang hadir untuk menyaksikan perhelatan akbar, pertandingan tokoh tiada banding untuk memperebutkan gelar supremasi tertinggi kedigjayaan,  yang  mana pada periode sebelumnya dipegang oleh SangGuru, sebelum akhirnya mengasingkan diri dan hanya memberika petuah berharga bagi pemuda-pemudi yang sedang mencari ilmu di padepokan kehidupan.

[caption caption="Serangan Asap misterius di dunia Elbaf, ( sumber foto NASA, 24 September 2015). "]

[/caption]

 

 

Dua pendekar besar telah tiba di puncak,   saling berhadap-hadapan.  Para penonton memberikan ruang dengan membentuk lingkaran sejauh empat puluh langkah. Sa’Yeti dan El DeWolf,  memandang satu sama lain dengan tajam.  Teringat bahwa dulu mereka merupakan sahabat erat,  sebelum berpisah mencari ilmu kesaktian,  dimana Sa’Yeti pergi ke gurun di timur, sedangkan El DeWolf  mencari ilmu ke dunia barat.  Bulan purnama  terlihat muram  karena terhalang partikel-partikel tipis di udara lepas.  Cahaya bintang tidak dapat terlihat lagi,  digempur lapisan kabut asap misterius.  Suasana menjadi tegang,  karena pertandingan akbar setiap saat dapat  terjadi,  demi merebut gelar pendekar tanpa tanding sejagat. Bilamana hasrat sudah merasuk,  tidak ada lagi yang terpikirkan.  Semua hanya dikalkulasi berdasarkan kekuatan,  power,  ketenaran,  dan kemasyuran. 

Sa’Yeti membuka serangan dengan lemparan bola gurun saljunya.  Sebuah jurus penjajakan, untuk melihat tingkat kewaspadaan lawan.   Hal ini segera  ditiup oleh El DeWolf dengan tiupannya yang terkenal karena pernah merobohkan rumah jerami, dan rumah kayu dari kisah tiga pendekar cilik yang pernah menantangnya.  Bola salju itu terpental menjadi bulir-bulir  air.   Penonton bersorak kegirangan,  sebagian menjadi kompor bagi El DeWolf,  sementara yang lainnya memilih jadi pemandu sorak bagi Sa’Yeti.   Suasana semakin panas, sementara di kaki bukit,  asap misterius hitam semakin memekat. Semua pendekar larut dalam gairah melihat pertandingan akbar tersebut.  Saat melihat pertandingan, tingkat kewaspadaan terhadap lingkungan hidup meluntur,   fokus hanya pada tokoh yang berlaga.   Sa’Yeti bersiap mengeluarkan kanuragan spesialnya,  jurus Badai Gurun Salju,  dan El DeWolf pun sedang mengumpulkan energinya untuk serangan bertenaga raksasa,  terlihat dari tubuhnya yang berotot semakin membesar karena perubahan fisiknya.   Keduanya bergerak  cepat saling bertemu di titik fokus serangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline