Lihat ke Halaman Asli

Brilliantika Resy Febriani

Nutritionist | Food Addict | Food Safety & Health Enthusiast

Turun Sih, Tapi Naiknya Lebih

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Sebentar lagi sudah bulan ramadhan nih, saya jadi ingat obrolan cewek-cewek menjelang bulan puasa. Teman-teman saya sering mengaitkan bulan puasa dengan program dietnya. Maklumlah, media sudah mencuci sebagian besar otak anak manusia dengan pemikiran bahwa cantik itu ya tinggi, kurus, perut rata, tanpa lemak. Jadilah momen bulan puasa ini dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk beribadah dan mengatur pola makan untuk mencapai berat badan yang diinginkan, sambil menyelam minum air. Jam makan kan memang sudah ada aturannya -sahur dan buka-. Ditambah lagi hampir semua orang melakukannya, jadi terasa lebih mudah.
Memang dengan puasa kita bisa memecah lemak tubuh. Karena gak ada makanan masuk, jadi yg dipakai energi dari lemak, otomatis berat badan turun dong. Ada satu lagi teori yang membuat saya mau mencoba puasa, hehehe. Pernah dengar detoksifikasi? Diambil dari kata detox: menetralisir racun. Saat tidak ada makanan yang melewati tubuh, tubuh berusaha bekerja seefisien mungkin dan mengeluarkan racun-racun dari dalam organ-organ. Jadi habis puasa tubuh akan lebih enteng dan segar :)
Balik lagi ke obrolan cewek-cewek. Setelah 30 hari lamanya masa puasa, detoks dan 'diet masal' itu, waktunya lebaran...., yeay!!! Nah, waktu lebaran, pasti semua berkumpul dan kami saling bertanya mengevaluasi 'program diet masal' kemarin. Pertanyaan wajibnya adalah : Turun berapa kilo??? Jawabannya bermacam-macam *tergantung tingkat keimanan, hehe*. Tapi, saat Hari Raya jugalah semua makanan dari penjuru bumi seperti ditumpahkan ke meja makan: ketupat opor, sambal goreng, nastar, kue, puding yang semuanya tinggi lemak & karbohidrat. Pesta besar-besaran lah pokoknya. Ngobrol pun tetep sambil makan, ngemil eh, nyicip, Balas dendam deh... (baca: kalap).
Hasilnya adalah ironi semata... Susah payah menyehatkan diri selama 30 hari detoksifikasi, hilang lenyap tanpa bekas dalam beberapa hari. Nanti ujung-ujungnya berat turun 2 kilo tapi naiknya 3 kilo. Masalah pencernaan juga mulai muncul setelah lebaran. Terus jadi bertanya-tanya nih, ibadah & perilakunya begitu juga gak ya? Setelah susah payah sebulan beribadah, berusaha & berjuang memperbaiki hati, pikiran dan perilaku, jangan sampe deh ntar setelah selesai lebaran balik lagi seperti dulu (apalagi kok malah jadi lebih parah).
Selamat Menunaikan Ibadah puasa bagi yang melakukan ya :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline